Kembul Bujono, Tradisi Unik dari Semarang pada Malam 1 Syura

Kompas.com - 21/09/2017, 20:00 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdoa bersama warga Kota Semarang dalam acara Kembul Bujono di Kota Semarang saat memperingati malam 1 Muharam atau 1 Syura, dalam tradisi Jawa.NAZAR NURDIN/KOMPAS.com Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdoa bersama warga Kota Semarang dalam acara Kembul Bujono di Kota Semarang saat memperingati malam 1 Muharam atau 1 Syura, dalam tradisi Jawa.

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mempunyai tradisi unik memperingati malam 1 Muharam atau malam 1 Syura. Pemerintah kota itu menggelar kegiatan Kembul Bujono, atau makan tumpengan secara bersama-sama.

Kegiatan Kembul Bujono digelar di halaman Balaikota Semarang, Rabu (20/9/2017) malam. Kegiatan diikuti pimpinan Muspida, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, serta masyarakat Kota Semarang.

Kembul Bujono merupakan kegiatan tradisi rutin digelar tiap tahun di malam 1 Muharam. Warga dan tamu yang hadir duduk bersila di lantai, berdoa, lalu menikmati makanan tradisional yang disiapkan.

Setidaknya ada 150 tumpeng dengan berbagai lauk pauk tersaji dan dimakan secara bersama-sama di malam peringatan itu. Tumpeng tersebut sebelumnya telah disiapkan oleh pemerintah kota, dibantu kalangan perusahaan dan perbankan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, tradisi Kembul Bujono di malam 1 Syura merupakan kegiatan rutin yang digelar warga Kota Semarang perlu dilestarikan.

Dalam tradisi Kembul Bujono, baik wali kota ataupun warga sama-sama lesehan. Tidak ada jarak di antara warga dan pemimpinnya sehingga kegiatan itu dapat mempererat kebersamaan masyarakat kota.

"Semuanya duduk bersama untuk menikmati nasi tumpeng secara bersama-sama. Ini tentu maknanya dalam, terutama untuk mempererat kebersamaan semua orang dari berbagai latar belakang," kata Hendrar.

Ia mengingatkan warganya untuk guyub dan bersama-sama membangun kota. Semua perbedaan harus mau ditinggalkan untuk bersama-sama membangun kotanya.

"Kalau yang merah berteman dengan merah, yang biru dengan biru, yang punya pangkat dolane dengan yang berpangkat, yang punya uang dengan yang punya uang, maka Semarang tidak akan maju," ujarnya.

Hendrar berharap, kegiatan Kembul Bujono tidak boleh hilang, apalagi sampai punah. Agenda rutin Kembul Bujono berpotensimenjadi salah satu agenda wisata budaya di kota lumpia.

Sebelum menyantap tumpeng, Hendrar mengucap terima kasih atas para pihak atas terselenggaranya kegiatan yang mempererat keguyuban warga ini.

Hendrar memotong tumpeng yang diiringi dengan doa dari KH Said Al Masyhad dan KH Anasom. Setelah pemotongan tumpeng, Kembul Bujono atau pesta makan bersama pun dimulai.

Usai Kembul Bujono, peringatan baru 1 Muharam 1439 H ditandai dengan pagelaran wayang kulit. Dalang Ki Anom Dwijo Kangko memimpin pagelaran wayang kulit dengan mengangkat lakon "Anoman Maneges". Malam peringatan juga diselingi dengan hiburan lawak oleh Marwoto. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Terkini Lainnya
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Semarang
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke