Wali Kota Semarang Titip Pesan Khusus untuk Pemudik

Kompas.com - 19/06/2017, 18:37 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang berupaya selektif dalam menerima pendatang dari luar kota. Usai lebaran, pendatang yang ingin mengadu nasib di kota lumpia itu diharapkan memiliki keterampilan sebagai modal kerja.

“Jika sanak saudara yang dibawa mempunyai kemampuan, kami siap menerima. Tetapi kalau tidak punya kemampuan berpotensi menimbulkan problem baru di Semarang. Alangkah baiknya saudara panjenengan tidak dibawa ke kota ini,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat melepas pemudik, Senin (19/6/2017).

Lebih dari 450 pedagang mi instan dan bubur kacang ijo menjadi peserta mudik gratis yang difasilitasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produsen mi instan itu menyediakan 9 bus untuk para pemudik dengan tujuan Kuningan, Ciawi, Tasikmalaya, dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat.

Bus yang disediakan bagi pemudik kali ini lebih banyak dua armada dibanding tahun lalu. Sebabnya, jumlah peserta mudik gratis ke Jawa Barat tahun ini lebih banyak.

Sebagian besar perantau dari wilayah Jawa Barat membuka usaha warung mi instan atau bubur kacang ijo di Jawa Tengah. Pada umumnya, satu warung dikelola lebih dari satu pekerja.

Hendi, begitu dia biasa disapa, mengingatkan para pedagang asal Jawa Barat untuk membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran.

"Bertambahnya pengangguran karena banyak yang membawa saudaranya. Dan ternyata mereka tidak punya keahlian atau skill namun tetap berkukuh tinggal di Kota Semarang," ujarnya.

Pemerintah Kota Semarang memang memiliki program untuk mengurangi pengangguran melalui pemberdayaan usaha kecil menengah dan mikro. Program berupa pinjaman modal berbunga rendah itu bertujuan mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Kota Semarang.

Berdasarkan data BPS mengacu pada Basis Pemutahiran Data Terpadu (BPDT) tahun 2015, ada sekitar 77.978 rumah tangga miskin ( RTM) atau berkisar 5 % dari total penduduk Semarang. Sementara itu, jumlah binaan UMKM berdasarkan data pada Dinas Koperasi dan UMKM kota Semarang mencapai 11.692 unit. Sedangkan, tenaga kerja yang diserap oleh UMKM mencapai 19. 042 orang .

Tak hanya menitip pesan pada pemudik, Hendi juga mengapresiasi langkah produsen mi instan untuk menyediakan bus bagi para pedagang. Dengan adanya mudik bersama, jumlah kendaraan pribadi di jalur mudik bisa ditekan.

Sehingga, potensial tidak menambah kemacetan lalu lintas di jalur mudik. Dia berharap pihak swasta lainnya meniru langkah ini untuk membantu pemerintah mengurangi kemacetan selama mudik.

"Pemerintah Kota Semarang sendiri tidak akan mampu bila harus menyediakan seluruh keperluan masyarakatnya karena dibatasi regulasi serta anggaran yang telah dialokasikan untuk kepentingan lainnya," ungkapnya.

Terkini Lainnya
Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi

Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi

Semarang
Denok dan Kenang Semarang 2025 Sudah Dinobatkan, Agustina Minta Mereka Jadi Duta Pembangunan

Denok dan Kenang Semarang 2025 Sudah Dinobatkan, Agustina Minta Mereka Jadi Duta Pembangunan

Semarang
Targetkan Bangun 177 Koperasi Merah Putih, Agustina: Harus Dirancang sesuai Kebutuhan Riil Warga Semarang

Targetkan Bangun 177 Koperasi Merah Putih, Agustina: Harus Dirancang sesuai Kebutuhan Riil Warga Semarang

Semarang
Perkuat Kualitas Pendidikan PAUD, Wali kota Semarang Agustina Jalin MoU dengan Yayasan Kemala Bhayangkari

Perkuat Kualitas Pendidikan PAUD, Wali kota Semarang Agustina Jalin MoU dengan Yayasan Kemala Bhayangkari

Semarang
Karnaval Paskah 2025 Kota Semarang, Masyarakat Sambut dengan Damai dan Gembira

Karnaval Paskah 2025 Kota Semarang, Masyarakat Sambut dengan Damai dan Gembira

Semarang
Kabar Gembira, Pemkot Semarang Sediakan Layanan Cepat PBG bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kabar Gembira, Pemkot Semarang Sediakan Layanan Cepat PBG bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Semarang
10.000 Jemaat Ikuti Karnaval Paskah 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalin

10.000 Jemaat Ikuti Karnaval Paskah 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalin

Semarang
Sejumlah Titik di Kota Semarang Tergenang Air, Walkot Agustina Turun Langsung Periksa Keadaan

Sejumlah Titik di Kota Semarang Tergenang Air, Walkot Agustina Turun Langsung Periksa Keadaan

Semarang
Biayai BPJS Kesehatan 10 Ribu Warga Tak Mampu, Pemkot Semarang Tambah Anggaran UHC Rp 15 Miliar

Biayai BPJS Kesehatan 10 Ribu Warga Tak Mampu, Pemkot Semarang Tambah Anggaran UHC Rp 15 Miliar

Semarang
Agar Efisien dan Transparan, Pendaftaran SPMB TK hingga SMP Negeri Dibuka secara Online

Agar Efisien dan Transparan, Pendaftaran SPMB TK hingga SMP Negeri Dibuka secara Online

Semarang
Kota Semarang Bakal Gelar Karnaval Paskah 2025, Simbol Kerukunan Umat Beragama 

Kota Semarang Bakal Gelar Karnaval Paskah 2025, Simbol Kerukunan Umat Beragama 

Semarang
Walkot Agustina Ingin Kota Semarang Jadi Juara Umum Popda Jateng 2025

Walkot Agustina Ingin Kota Semarang Jadi Juara Umum Popda Jateng 2025

Semarang
Respons Keluhan Warga, Pemkot Semarang Kebut Perbaikan Kontainer Truk Sampah

Respons Keluhan Warga, Pemkot Semarang Kebut Perbaikan Kontainer Truk Sampah

Semarang
Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Kota Nanjing, Pemkot Semarang Buka Peluang Pertukaran Pelajar

Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Kota Nanjing, Pemkot Semarang Buka Peluang Pertukaran Pelajar

Semarang
Program BRT Gratis Agustina–Iswar Disambut Antusias, 4.382 Pelajar dan Mahasiswa Sudah Daftar

Program BRT Gratis Agustina–Iswar Disambut Antusias, 4.382 Pelajar dan Mahasiswa Sudah Daftar

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke