KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR) telah menyiapkan anggaran untuk pengeboran sumur untuk masyarakat.
Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi mengatakan, salah satu alasan dilakukannya pengeboran sumur adalah untuk memberantas masalah tengkes atau stunting di Bumi Lancang Kuning.
Hal tersebut Rahman sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Optimalisasi Layanan Dasar Bagi Masyarakat bersama 12 kabupaten/kota dan perwakilan desa di Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (20/9/2024).
"Di provinsi, Dinas PUPR sudah menyediakan anggaran untuk pengeboran sumur air bersih untuk masyarakat dan jumlahnya sangat terbatas," ujar Rahman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/9/2024).
Pada kesempatan itu, Rahman pun meminta kepada pemerintah kabupaten/kota di provinsi Riau untuk ikut menyediakan anggaran atau membuat program yang sama, khususnya dalam menyediakan sumur-sumur air bersih.
Baca juga: Bertemu Para ASN, Pj Gubernur Riau Minta Mereka Jaga Netralitas Selama Pilkada
Ia juga memberi arahan agar pemerintah kabupaten/kota melakukan pemetaan di desa-desa yang memiliki potensi dan lokasi tempat membutuhkan.
"Lakukan program yang sama. Kalau dilaksanakan secara bersama-sama dan semuanya bekerja tentu hasilnya akan lebih maksimal. Alhasil, masyarakat lebih mudah mendapatkan air bersih," ucap Rahman.
Saat ini, tambah Rahman, hanya terdapat sebanyak 13 titik sumur air bersih di Provinsi Riau. Menurutnya, angka ini dinilai masih terlalu sedikit.
Maka dari itu, Rahman ingin agar seluruh kabupaten/kota di Riau mengadakan program yang sama.
"Kalau masing-masing dari 12 kabupaten/kota di Riau menyiapkan 13 titik sumur air bersih, berarti total ada 156 titik yang tersedia," katanya.
"Saya berharap, program penyediaan air bersih melalui sumur bor itu setidaknya sampai dengan 200 sumur. Sebab, ini adalah gerakan bersama. Kita akan bisa melakukannya apabila bersama-sama," terang Rahman.