KOMPAS.com – Bertahun-tahun warga Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, harus berjibaku melintasi jalan rusak dan berlumpur. Namun kini, harapan itu akhirnya terwujud. Ruas jalan Bagan Jaya–Enok sepanjang 32,7 kilometer (km) resmi difungsikan dan membuka kembali akses vital bagi ekonomi serta kehidupan sosial warga.
Jalan yang dulunya sulit dilalui kendaraan kini telah berubah wajah. Di masa kepemimpinan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, proyek infrastruktur yang sempat terhenti akibat keterbatasan anggaran itu kembali digerakkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Sudah lama kami menunggu jalan ini diperbaiki. Alhamdulillah sekarang sudah bisa dilewati kendaraan dengan nyaman. Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur Abdul Wahid yang telah memperhatikan dan merawat jalan ini," ujar salah satu warga Bagan Jaya, Ahmad, dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (28/7/2025).
Gubri Abdul Wahid menjelaskan, akses lalu lintas yang baik sangat penting bagi perekonomian daerah.
Ia juga meminta Dinas PUPR Riau bekerja optimal demi memastikan keamanan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Baca juga: Dugaan Korupsi di Dinas PUPR Sumut, KPK Bawa 6 Orang ke Jakarta
"Pembangunan infrastruktur di daerah terpencil akan terus menjadi prioritas utama. Ini komitmen Pemprov Riau untuk mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi yang merata antardaerah," kata Abdul Wahid.
Sebelumnya, ruas jalan Bagan Jaya–Enok berstatus jalan nasional dan berada di bawah kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau. Namun, sejak akhir 2023, statusnya resmi berubah menjadi jalan provinsi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor: KPTS/7464/X/2023.
Serah terima operasional baru dilaksanakan pada 28 Mei 2025, melalui Berita Acara Nomor: BA/03/Bb23/2025. Perubahan status ini membuka jalan bagi percepatan penanganan oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah IV Dinas PUPRPKPP Riau, Ludfi Hardi, mengatakan bahwa jalan Bagan Jaya–Enok kini difungsikan dengan memanfaatkan material alternatif, seperti raw material dan quarry waste sebagai solusi cepat dan efisien.
"Kami juga menggunakan quarry waste pada ruas jalan Enok–Batas Provinsi Jambi. Ini langkah darurat tapi tetap aman, sambil menunggu penanganan permanen. Prinsip kami jelas: jangan biarkan jalan rusak terlalu lama,” tegasnya.
Baca juga: Jalan Rusak Akibat Truk ODOL, Pemprov Kalteng Akan Bangun Jalan 100 Km Khusus Kendaraan Perusahaan
Ludfi menambahkan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Pemprov Riau untuk tidak menunda perbaikan jalan demi kenyamanan dan kelancaran aktivitas warga.