KOMPAS.com – Anggota Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (Dinkes PPU) Ponco Waluyo mengatakan, jumlah kasus demam berdarah dengue ( DBD) di Kabupaten PPU secara signifikan mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19.
Hal itu sangat berbeda pada 2019. ketikaitu jumlah warga PPU yang terkena DBD meningkat tajam.
"Intinya saat pandemi ini, kasus demam berdarah secara signifikan menurun," katanya katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/11/2020).
Kendati demikian, Ponco membeberkan, pada Juli 2020 terdapat satu kasus meninggal dunia akibat DBD.
Meski kasus DBD tahun ini menurun, dia mengimbau masyarakat khususnya warga PPU menerapkan gerakan 3M plus, yakni menguras, mengubur, dan menutup, serta selalu waspada.
Baca juga: Bakteri Wolbachia Sukses Tekan DBD, Bisakah Diterapkan di Seluruh Indonesia?
"Saya imbau masyarakat untuk rajin membersihkan lingkungan sendiri, membuang sampah pada tempatnya, jangan membiarkan air tergenang," imbaunya.
Terlebih, kata dia, Indonesia sebentar lagi akan masuk bulan Desember yang biasanya mengalami musim hujan hingga Januari nanti.
"Kita harus tetap waspada, karena ini sudah mulai musim hujan lagi, jangan sampai terjadi ledakan peningkatan di awal musim penghujan," katanya, Selasa (10/11/2020).
Menurut Ponco, Desember hingga Januari itulah masa di mana mulai terjadi peningkatan kasus DBD.
Baca juga: Surplus Beras, Kebutuhan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Aman
"Biasanya pada Desember-Januari, itu Desember mulai peningkatan kasus, kemudian tingginya nanti kasus di Januari hingga Februari, kemudian maret mulai turun," terangnya.