KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Surito Widarie mengatakan, hingga saat ini ketersediaan beras di PPU masih berada di angka 11.549 ton. Angka ini dinilainya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2020.
Surito mengungkapkan, kebutuhan beras rata-rata warga PPU dalam sebulan mencapai 1.299 ton. Jika diakumulasi dalam satu tahun, kebutuhan beras di PPU sebanyak 17.000 ton.
Dengan ketersediaan tersebut, dia memperkirakan stok beras dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga delapan bulan ke depan.
“Warga tidak perlu khawatir atau panik untuk stok beras di PPU, apalagi kebutuhan cukup untuk delapan bulan ke depan. Artinya sebelum habis, kita sudah masuk periode panen berikutnya sehingga ada lagi pasokan tambahan dari dalam daerah dan akan menjadi tambahan stok untuk 2021 nanti,” kata Surito dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/6/2020).
Baca juga: Bupati Penajam Paser Utara Apresiasi Bantuan Penanggulangan Covid-19 dari Pertamina
Ketersediaan beras sekitar 11.549 ton tersebut merupakan akumulasi pasokan dari dalam maupun luar daerah. Dari dalam daerah mencapai 1.312 ton, sedangkan luar daerah sebanyak 237 ton.
“Kalau yang dari luar daerah seperti dari Sulawesi dan Jawa,” ucapnya.
Ketersediaan stok beras di PPU, imbuh Surito, sebenarnya selalu dalam kondisi surplus tiap tahun.
Bahkan, Pemkab PPU juga mampu menyuplai beras ke luar PPU, seperti ke Kabupaten Paser, Balikpapan, Samarinda, hingga wilayah provinsi tetangga, yakni di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Bukan Sebagian, Seluruh Wilayah Penajam Paser Utara Akan Jadi Ibu Kota Negara
“Luasan lahan produktivitas pertanaman di sekitar PPU ini sekitar 18.000 hingga 21.000 hektar produktivitas per tahunnya,” tuturnya.