KOMPAS.com – Proyek pembangunan Jembatan Pulau Balang yang akan menyingkat perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Ibu Kota Baru sudah hampir selesai.
Progres pembangunan jembatan tersebut sudah mencapai 82 persen yang mencakup tiga proyek, yakni jembatan bentang panjang, jalan di Pulau Balang, dan museum sekaligus pusat kontrol jembatan.
“Harapannya, akhir tahun 2020 ini sudah bisa selesai sampai di titik bentang panjangnya di Balikpapan,” kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Nicko Herlambang dalam keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).
Menurut dia, sudah ada dua proyek yang sudah selesai, yakni pembangunan Jalan Pulau Balang dan museum. Untuk jembatan bentang panjang, masih dalam progress pembangunan.
Meski sudah hampir selesai, masih ada kendala untuk bisa menyelesaikan Pembangunan Jembatan Pulau Balang.
Kendala itu ada di sisi Balikpapan, yakni pembebasan lahan dan belum ditentukannya trase jembatan.
“Sehingga belum dilakukan penetapan lokasi. Padahal, saat itu sudah dianggarkan pembebasan,” ujar Nicko.
Jika dari PPU, imbuh dia, semuanya sudah selesai, termasuk pembebasan lahan, jalan jembatan, dan pembebasan lahan untuk museum.
Baca juga: Jembatan Pulau Balang Tuntas, Balikpapan-Ibu Kota Baru Cuma 1 Jam
“Pembebasan lahan di sisi Balikpapan yang belum selesai itu berada di daerah Kariangau sepanjang sekitar 14 kilometer yang akan digunakan setelah bentang panjang jembatan,” kata Nicko.
Ia pun berharap pemerintah provinsi segera menetapkan trase jembatan akan seperti apa dan di mana. Pasalnya yang terpenting adalah penetapan lokasi sudah diterbitkan.
Pihaknya mengakui, penetapan lokasi di sisi Balikpapan yang belum ada memang menyulitkan proses pekerjaan.