KOMPAS.com - Pemerintah Kota ( Pemkot) Madiun menerima piagam penghargaan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia ( Muri) atas prestasinya terhadap pemasangan 201 sambung tuwuh di sepanjang Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Kamis (14/7/022).
Untuk diketahui, sambung tuwuh merupakan bagian dari prosesi temu pengantin adat Jawa berupa ubo rampe sakral yang terdiri dari setandan pisang raja beserta pohonnya, dan cengkir gading.
Selain itu, dalam sambung tuwuh juga terdapat daun beringin dan kemuning yang menandakan akan dimulainya suatu hajatan pernikahan.
Wali Kota Madiun Maidi mengaku bahagia atas capaian pemecahan rekor Muri yang diraih Pemkot Madiun dalam rangkaian kegiatan nikah massal.
Ia berharap, capaian yang diraih pihaknya dapat mewujudkan cita-cita Pemkot Madiun untuk bisa mencatat rekor dunia.
Baca juga: Makan Spaghetti Romantis, 433 Pasangan Cetak Rekor Dunia
“Rencananya dipasang 104 sambung tuwuh, tetapi bisa menjadi 201 sehingga kami tercatat di Muri," kata Maidi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat. Salah satunya dapat membuat Pemkot Madiun lebih sadar dalam memupuk dan melestarikan budaya jawa.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Pendekar itu juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
Apresiasi tersebut khususnya diberikan kepada Dinas Pendidikan bersama sekolah yang telah menyediakan ubo rampe hingga sambung tuwuh agar bisa terpasang.
Maidi menyebutkan, sebelumnya Kota Madiun telah berhasil mencatat tujuh rekor di MURI.
Baca juga: Masuk MURI, 14.245 Orang Menari Tari Gugur Gunung di Kota Magelang
Ketujuh rekor Muri yang diraih Pemkot Madiun itu, kata dia, di antaranya pameran gambar kodok terbanyak dengan 49.914 gambar pada Februari 2006.
“Kemudian, kegiatan menempel gambar dengan tema kekayaan laut dengan media daur ulang di atas kain terpanjang pada November 2006,” ujar Maidi.
Pemkot Madiun, lanjut dia, juga meraih rekor Muri dalam perangkaian sambal pecel terpanjang berukuran 1.292 meter (m) pada 2007.
Tak hanya itu, Maidi mengungkapkan, Kota Madiun juga pernah membuat rekor madu mongso sepanjang 1.700 m pada Desember 2011.
“Serta, mencatatkan rekor dengan sajian makanan khas nasi pecel sebanyak 16.825 porsi pincuk pada 2018 lalu,” jelasnya.
Baca juga: Resep Nasi Pecel Kawi Khas Malang, Lebih Wangi Tambah Kecombrang
Terkait pemasangan 201 sambung tuwuh, Pemkot Madiun telah memasang syarat hajatan ini mulai dari Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota hingga Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Madiun.
Pemasangan sambung tuwuh diketahui merupakan salah satu bagian dalam menyemarakkan kegiatan nikah massal “Medioen Mantu” yang digelar Pemkot Madiun di wilayahnya.
Dengan dipasangnya ratusan sambung tuwuh, Muri Representative Sri Widayati memberikan acungan jempol atas inisiasi Pemkot Madiun
Torehan prestasi itu, kata dia, sekaligus menjadi rekor kedelapan yang berhasil diraih Kota Madiun dalam MURI.
“Ini luar biasa. Rekor kali ini kami catat sebagai rekor dunia dengan urutan ke 10.435. Dan ini baru pertama kalinya ada di Indonesia," ujar Widayati di Balai Kota Madiun, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Pria Ini Bisa Konsumsi 1 Liter Soda dalam 1 Menit, Pecahkan Rekor Dunia
Tak hanya mendapat respons positif Sri Widayati, salah satu peserta nikah massal, Suprapto juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Madiun, terutama Wali Kota Maidi.
Suprapto mengungkapkan, kegiatan nikah massal yang digelar Pemkot Madiun menjadi hari yang akan selalu dikenang dalam hidupnya.
Apalagi, Pemkot Madiun tak hanya memberikan fasilitas serba gratis, tetapi Wali Kota Maidi juga langsung turun menjadi saksi nikah bagi Suprapto dan pasangannya.
Pada proses ijab kabul tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Madiun Yuni Setyawati Maidi ikut mendampingi Wali Kota Maidi menjadi saksi Suprapto.
Suprapto pun merasa bangga dan berterima kasih kepada orang nomor satu di Madiun yang telah menggelar event nikah massal pada 2022.
‘’Saya Senang dan bangga, pak wali langsung jadi saksi nikah saya,’’ kata Suprapto usai melangsungkan ijab kabul, Kamis (14/7/2022).
Sebagai informasi, Suprapto bersama pasangannya menjadi satu dari sembilan pasangan yang mengikuti nikah massal dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Madiun.
Prosesi nikah massal tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota Madiun di Jalan Pahlawan.
Suprapto mengaku berdebar dan gemetar saat prosesi ijab kabul. Namun ia bersyukur prosesi berjalan lancar semuanya.
Pria setengah baya itu diketahui telah menduda cukup lama. Dengan adanya nikah massal ini, ia mengaku senang. Apalagi, semua prosesi gratis, kecuali mahar untuk meminang calon istrinya.
‘’Semuanya gratis. Untuk Kantor Urusan Agama (KUA) juga diberi, rias juga gratis. Kalau mahar sendiri, karena memang itu kewajiban calon suami,’’ imbuh Suprapto.