KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Kota Madiun.
Menurutnya, vaksinasi layak diberikan kepada siapa pun, tidak hanya warga asli Kota Madiun saja. Ini termasuk para narapidana yang tinggal di Lapas Pemuda Kelas II A Kota Madiun.
“Para narapidana ini, seperti warga umum lain, juga berhak mendapat vaksin Covid-19. Ini sangat penting untuk meningkatkan imunitas di dalam lapas,” terang Maidi, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (21/9/2021).
Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melakukan vaksinasi massal terhadap 750 narapidana yang masih menjalani hukuman di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun. Walkot Maidi bahkan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lapas.
Baca juga: Gelar Tes Rapid Antigen Gratis, Pemkot Madiun Targetkan PPKM Level 1
Tak hanya memberikan vaksinasi gratis, Pemkot Madiun turut menurunkan tim vaksinator dan tim skrining dari tiga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk memberikan vaksin kepada ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun.
Bagi orang nomor satu se-Madiun itu, vaksinasi penting dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di dalam lapas.
“Terlebih jumlah narapidana yang tinggal di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun itu totalnya mencapai 1.447 orang. Setiap hari ribuan orang ini saling kontak satu sama lain,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, vaksinasi untuk narapidana penting dilakukan karena pada dasarnya mereka memiliki hak yang sama dengan warga umum.
“Kasihanilah mereka (narapidana) kalau nanti sakit. Kami lakukan sebisa mungkin agar mereka tidak tertular Covid-19,” ujarnya.
Baca juga: Gratiskan Swab Antigen, Pemkot Madiun Gandeng 10 Laboratorium Swasta
Ia melanjutkan, apabila terdapat narapidana yang positif terpapar Covid-19, pihaknya akan secara otomatis menyerahkan kewenangan kepada rumah sakit (RS) rujukan di Kota Madiun.
“Dari sini pentingnya vaksinasi narapidana. Kalau misal ada 100 orang sakit, maka biaya perawatannya bisa lebih besar lagi,” tutur Maidi.
Lebih lanjut, vaksinasi itu dilakukan guna mempersiapkan para narapidana sebelum kembali ke masyarakat.
“Ketika mereka kembali, tidak hanya keterampilan saja yang didapat, tetapi juga tubuh dan mental yang kuat dan sehat. Di sini seolah menjadi tempat kursus,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Pemuda II A Madiun Ardian Christiawan menyampaikan apresiasi kepada Walkot Madiun atas bantuan dan pembinaan yang telah diberikan.
Baca juga: Berkat Program Ini, Perputaran Uang UMKM di Kota Madiun Capai Rp 1 Miliar
“Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Walkot Madiun yang peduli sekali terhadap warga binaan lapas,” ucap Ardian.
Menurut dia, warga binaan yang belum melaksanakan vaksinasi selanjutnya akan mendapatkan suntikan vaksin dalam waktu dekat.
Ardian pun merasa bersyukur, karena tidak ada kasus penularan Covid-19 di Lapas Pemuda Kelas II A Madiun selama pandemi Covid-19.
“Dari kami memang tidak memperbolehkan ada kunjungan besuk untuk para narapidana. Pegawai yang masuk pun tidak terlalu banyak, sehingga Alhamdulillah sampai saat ini semua masih diberi kesehatan,” ungkap Ardian.
Selain narapidana, vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum di Kota Madiun masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, Pemkot Madiun menargetkan 2.000 vaksin setiap harinya.
“Vaksinasi bagi warga tidak berhenti. Kami sudah siapkan fasilitas vaksinasi dari pagi hingga malam. Jadi misal ada yang sibuk bekerja siang hari, malamnya bisa vaksinasi lewat acara cangkrukan bersama Walkot,” ucap Maidi.
Ia pun menegaskan bahwa pihaknya terus mengejar percepatan vaksinasi Covid-19 seperti yang digemborkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami memastikan bahwa stok yang sudah diterima kan langsung didistribusikan ke puskesmas-puskesmas agar segera diberikan kepada masyarakat,” ujarnya. (ADV)
Baca juga: Peringati HUT Ke-76 RI, Pemkot Madiun Dapat Kado Dua Penghargaan