KOMPAS.com – Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Kota Madiun saat ini sudah mencapai 77 persen.
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menargetkan akhir September 2021 ini vaksinasi mencapai 80 persen.
"Insyaallah akhir September ini bisa 80 persen,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. Senin (20/9/2021).
Maidi menyebutkan, capaian vaksinasi 77 persen sudah melampaui target yang diprediksikan. Sebelumnya, Pemkot Madiun menargetkan awal September capaian vaksinasi berkisar 70 persen.
Dia menuturkan, terlampauinya target vaksinasi ini lantaran Pemkot Madiun masif menggelar vaksinasi, seperti di puskesmas dan sekolah baik siang dan malam.
Tak hanya itu, Maidi juga memiliki strategi khusus untuk mengejar target tersebut, yakni gencar menggelar vaksinasi saat warga menggelar cangkrukan (kumpul santai) dan ibadah shalat jemaah di masjid.
Baca juga: Dongkrak Perekonomian Kota Madiun, PKL Akan Dapat Pembinaan Khusus
Maidi mencontohkan, pihaknya menggelar vaksinasi pada malam hari di acara Cangkrukan Bareng Wali Kota dan Shalat Isya Berjemaah. Dalam acara itu, terdapat seratusan warga yang mendapatkan vaksin dalam satu kegiatan.
Dalam dua pekan terakhir, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun itu juga rajin menggelar acara cangkrukan dan mengikuti shalat jemaah di masjid-masjid.
Acara itu dihadiri warga setempat di dekat masjid dan lokasi cangkrukan. Untuk mengikuti acara tersebut, Maidi mensyaratkan warga harus menjalani rapid antigen dan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum.
Upaya ini pun mendapatkan respons dari warga setempat. Mereka berdatangan mengikuti proses rapid antigen dan vaksinasi.
“Saya datang ke masjid ikut jamaah sekaligus vaksinasi dan rapid antigen. Jemaah kami berikan antigen dan lingkungan juga kami berikan antigen dan vaksin,” kata Maidi.
Baca juga: Pemkab Madiun Beri Layanan Vaksin Covid-19 dan Rapid Antigen Gratis untuk CPNS
Maidi berharap, melalui rapid antigen untuk jemaah dan warga dapat menunjukkan kondisi persebaran Covid-19.
Bila petugas menemukan warga ada yang sakit, mereka akan langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat untuk mendapatkan perawatan hingga dinyatakan sembuh.
Maidi menyebutkan, kegiatan rapid antigen dan vaksinasi untuk jemaah agar memberikan kenyamanan saat menjalankan ibadah shalat di masjid.
Sementara itu, untuk vaksinasi Covid-19, dia berharap jemaah akan lebih tenang saat berkumpul karena sudah mendapatkan kekebalan dan tidak mudah tertular Covid-19.
Selain cangkrukan dan di rumah ibadah, petugas juga melakukan vaksinasi secara door to door. Maidi berharap, seluruh sasaran bisa segera mendapatkan vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunitas di Kota Pecel ini.
Baca juga: Wali Kota Madiun Izinkan Bioskop Kembali Buka, Begini Syaratnya...
Maidi menambahkan, setiap jemaah yang sudah mendapatkan vaksinasi dan rapid antigen tetap diminta menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Warga diminta tidak abai dan lengah lantaran pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal ini dia sosialisasikan saat menggelar cangkrukan di masing-masing kelurahan.
Maidi tidak ingin kasus positif Covid-19 meningkat lagi gara-gara warga abai prokes. Telebih, kasus covid-19 di Kota Pendekar sudah melandai.
“Masyarakat tidak boleh lupa 5M, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” katanya.
Maidi menyebutkan bahwa kedisiplinan warga dalam menerapkan prokes akan menjadikan Kota Madiun mudah mendapatkan predikat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu dan zona hijau.
Baca juga: Jelang PTM SD, 1.000 Siswa di Madiun Divaksin dan Rapid Antigen
Apalagi, saat ini Kota Pendekar sudah berada pada posisi PPKM level dua dan zona kuning Covid-19.
“Ayo disiplin prokes dan jangan sampai kendor,” pesan Maidi. (ADV)