KOMPAS.com – Pemerintah Kota ( Pemkot) Madiun menggandeng sepuluh laboratorium swasta di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) untuk melaksanakan program swab antigen gratis bagi 30.000 warga.
Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 di Kota Pendekar.
Wali Kota (Walkot) Madiun, Maidi, mengatakan, kesepuluh laboratorium swasta yang dipilih untuk bekerja sama dengan Pemkot Madiun telah memiliki alat swab antigen dan tenaga kesehatan (nakes) yang lengkap, serta siap menjalankan tugas.
Adapun laboratorium tersebut harus jemput bola dalam melaksanakan program swab antigen gratis.
“Orang yang gayanya sehat tetapi ga sehat itu yang diprioritaskan. Kalau nanti positif akan langsung diambil,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/8/2021).
Untuk menyelenggarakan program swab antigen gratis tersebut, Pemkot Madiun telah menganggarkan dana sebesar Rp 6 miliar.
Kesepuluh laboratorium swasta akan dibagi di tiga kecamatan untuk melaksanakan swab antigen gratis bagi warga.
Laboratorium akan memeriksa setiap warga yang berada di zona rawan Covid-19, kemudian mengajukan klaim terkait berapa orang yang telah diperiksa.
Walkot Madiun mengatakan, swab antigen gratis merupakan program prioritas bagi warga yang berada di lingkungan rumah tangga (RT) zona oranye.
Ia berharap, tracing secara masif dapat mendeteksi lebih dini jika ada warga yang terpapar Covid-19.
“Nanti setelah ada tracing besar-besaran ini, tentu bed occupancy rate (BOR) kita akan naik. Tetapi itu tidak masalah. Yang penting semua warga yang terpapar segera terobati,” ucap Maidi.
Baca juga: Sudah 3 Kepala Desa Meninggal karena Covid-19, Ini Imbauan Pemkab Madiun
Sebagai informasi, Pemkot Madiun telah menyiapkan fasilitas tempat isolasi mandiri (isoman) di Gedung Asrama Haji untuk merawat warga positif covid-19 yang bergejala ringan.
Dalam Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2021 pada Jumat (27/8/2021), Pemkot Madiun menambah anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 55 miliar.
Untuk diketahui, anggaran BTT APBD Tahun 2021 sebelumnya sebesar Rp 3,1 miliar, tetapi setelah ditambah Rp 55 miliar, kini anggaran menjadi Rp 58,1 miliar.
Walkot Madiun, Maidi, memaparkan, tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk menangani kasus Covid-19 di Kota Madiun yang diprioritaskan pada kebutuhan rumah sakit (RS) lapangan, seperti makanan, alat kesehatan, vitamin, dan obat-obatan.
Maidi berharap, warga yang terpapar Covid-19 bersedia dirawat di Gedung Asrama Haji karena pihaknya telah menyiapkan fasilitas dan sarana agar warga mendapat perawatan maksimal dan cepat sembuh dari paparan virus.