KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun memiliki sejumlah strategi khusus untuk menekan angka positif Covid-19, menyusul perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Strategi khusus itu dimulai dari langkah untuk menjamin kebutuhan warga selama isolasi mandiri (isoman) hingga bantuan bagi para pedagang kaki lima (PKL) dan warga yang terdampak secara ekonomi.
“Untuk mencukupi kebutuhan warga selama isoman, dibangun dapur umum di setiap rukun tetangga (RT). Ini diperlukan untuk memberikan pasokan makanan bagi warga,” kata Maidi melalui keterangan pers resmi, dikutip Kompas.com, Rabu (21/7/2021).
Selain itu, kata dia, Pemkot Madiun juga menginstruksikan para PKL di lingkungan RT untuk mengelola dapur umum agar bisa menjadi sumber pendapatan baru mereka.
Baca juga: RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemkot Madiun Siapkan RS Lapangan untuk Pasien Gejala Sedang
Adapun kebutuhan bahan makanan disediakan secara langsung oleh Pemkot Madiun kepada para PKL.
“Untuk semua warga yang sedang isoman, kami cukupi kebutuhan makan. Teknisnya setiap RT punya dapur umum yang dikelola PKL. Para PKL itu nanti mendistribusikan makanan ke seluruh warga isoman,” jelasnya.
Tak hanya itu, kepada warga isoman, Pemkot Madiun juga memberikan tambahan vitamin. Kebutuhan ini bisa didapatkan di dapur umum.
“Selain warga isoman, warga juga bisa mendapatkan vitamin ketika merasa badannya kurang enak,” kata dia.
Di samping makanan dan vitamin, Maidi menjamin pula bahwa warganya tidak akan kesusahan selama PPKM darurat.
Baca juga: Antisipasi Perpanjangan PPKM Darurat, Pemkot Madiun Siapkan Bansos untuk Warga
Sebab, Pemkot Madiun telah mendirikan tenda logistik di Rumah Dinas (Rumdis) Walkot yang dapat diakses warga selama 24 jam.
“Di tenda logistik, Pemkot Madiun menyediakan tujuh ton beras dan 400 paket sembako,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi penuhnya bed occupancy rate (BOR) di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19, Pemkot Madiun telah pula menyiapkan Rumah Sakit (RSL) di Asrama Haji.
RSL dengan luas 4,4 hektar (ha) itu diperkirakan dapat menampung 182 pasien dan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang.
Selain RSL, Pemkot Madiun turut menyediakan tempat isolasi di sebuah rumah susun sewa (rusunawa) untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala.
Baca juga: Masuk Zona Merah, Pemkot Madiun Instruksikan Seluruh RS Tambah Tempat Isolasi
“Namun, ruang isolasi ini hanya diberikan untuk aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga medis. Rusunawa punya 44 kamar dan mampu menampung 100 pasien,” paparnya.
Pemkot Madiun pun memanfaatkan gedung sekolah baru atau rehab baru yang berada disekitar puskesmas untuk ruang isolasi. Per ruang kelas dapat diisi sepuluh orang.
Maidi menjelaskan, dari hasil pendataan, terdapat sepuluh gedung sekolah terdekat dari enam puskesmas di Kota Madiun. Sekolah-sekolah ini memiliki 70 ruang kelas dan diperkirakan bisa menampung 700 pasien isoman.
Sepuluh sekolah itu adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjarejo yang dekat Puskesmas Banjarejo, SDN 01 Demangan dan dan SDN 03 Taman (Puskesmas Demangan), serta SMPN 5 dan SDN 01 Winongo (Puskesmas Manguharjo).
Baca juga: Pemkot Madiun Perpanjang PPKM Mikro, PKL Diizinkan Berjualan hingga Pukul 23.00 WIB
Kemudian ada SDN Ngegong dan SDN Sogaten (Puskesmas Patihan), SDN 01 dan 02 Tawangrejo (Puskesmas Tawangrejo), serta SDN Oro-Oro Ombo (Puskesmas Sukosari).
Oleh Pemkot Madiun, semua bangunan sekolah tersebut dinilai cukup representatif karena sistem belajar dalam jaringan (daring) masih berjalan hingga sekarang.
Maidi menambahkan, pihaknya bahkan telah menjalin koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengatasi skema apabila terjadi kekurangan ruang isolasi.
Jika itu terjadi, TNI akan memberikan bantuan bed tentara untuk pasien.
Selanjutnya, Pemkot Madiun juga membuka sejumlah rekrutmen untuk mencari relawan yang bersedia membantu tim pemakaman dengan standar protokol kesehatan (prokes) pasien Covid-19.
“Relawan petugas kesehatan sangat dibutuhkan karena banyaknya pemakaman yang dilakukan. Akan ada 15 relawan pemakaman yang digaji sesuai upah minimum regional (UMR) Madiun, yaitu Rp 1,8 juta,” terangnya.
Baca juga: Ingin Percepat Deteksi Covid-19, Pemkot Madiun Pinjam Alat PCR Milik Swasta
Sebagai informasi, pemerintah pusat memutuskan untuk memperpanjang PPKM darurat hingga 25 Juli 2021, menyusul lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.