KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi mengatakan, pihaknya tengah mengusahakan pembangunan lapak usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) di seluruh kelurahan di Madiun sebagai wujud pemerataan pembangunan.
Pembangunan itu, sebut dia, turut menunjang program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari pemerintah pusat. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya terfokus di tengah kota saja.
“Pemerintah pusat menginstruksikan peningkatan ekonomi berbasis lokal saat ini harus dikedepankan. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mewujudkannya dengan membangun lapak UMKM di tiap kelurahan,” kata Maidi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (26/5/2021).
Menurutnya, pembangunan lapak UMKM akan memberikan kesempatan bagi pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya.
Baca juga: Belajar dari Ganjar, Gubernur Gorontalo Aplikasikan Blangkon untuk Majukan UMKM
Tak hanya itu, pembangunan lapak-lapak di tempat strategis akan memudahkan warga untuk mengakses lokasinya.
"Hal itu dilakukan agar setiap keluarahan memiliki ikon tersendiri, sekaligus menjadi ladang perputaran ekonomi," terangnya.
Terkait pengunjung, Orang nomor satu di Madiun tersebut menjelaskan, pihaknya akan mendatangkan wisatawan melalui jalur sepeda wisata setelah masa pandemi Covid-19 selesai.
Ia berharap, ke depannya semua acara maupun kegiatan pemerintah mengambil konsumsi dari sejumlah UMKM yang ada. Untuk pemerataan, digunakan sistem bergiliran tiap kelurahan, agar ekonomi tingkat kelurahan terus berjalan.
Baca juga: Aprindo Fasilitasi Vaksinasi Covid-19 Untuk 150.000 Pekerja Ritel dan UMKM
“Dengan pola seperti itu, maka masing-masing kelurahan bisa menjadi kelurahan mandiri,” jelas Maidi.
Perlu diketahui, pembangunan lapak UMKM merupakan salah satu tujuan Pemkot Madiun untuk mendongkrak perekonomian rakyat di masa pandemi.
Pemkot Madiun tidak hanya berfokus mempercantik sarana sektor pariwisata di pusat kota seperti Jalan Pahlawan atau Pahlawan Street Centre.
Berbekal pembangunan sektor pariwisata di pusat kota dan seluruh keluraha, ia optimistis bahwa Kota Madiun akan menjadi destinasi wisata terbaik di Jawa Timur (Jatim) bagian barat setelah pandemi Covid-19 selesai.
Baca juga: Mencicipi Semangkuk Soto Seharga Rp 1.000 di Kota Madiun
Untuk itu, di bawah kepemimpinannya dan Wakil Wali Kota (Wawalkot) Inda Raya, Maidi membangun 27 lapak UMKM. Lapak ini tersebar di 27 kelurahan di Kota Pendekar.
Pembangunan 27 lapak UMKM tersebut difokuskan untuk menumbuhkan ekonomi berbasis lokal di masing-masing kelurahan.
Maidi menyebutkan, sebanyak 27 kelurahan di Kota Madiun sudah memiliki lapak masing-masing. Proses penyempurnaan pembangunan masih terus berjalan hingga saat ini.
Penyempurnaan sebagian besar lapak UMKM itu pun diprediksi akan rampung pada Juni depan.
Baca juga: Begini Cara Wali Kota Madiun Gerakkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19
“Rata-rata proses pembangunan fisiknya sudah menyentuh persentase 80-85 persen. Sebagian besar pembangunan fisik sudah selesai pada Juni nanti,” jelas Maidi.
Untuk itu, Maidi meminta setiap lurah melaporkan perkembangan pembangunan lapak di masing-masing wilayahnya.
Ia berharap, seluruh pedagang lama yang sebelumnya berjualan di lokasi pembangunan lapak mendapatkan tempat secara merata.
Tak hanya itu, Maidi meminta agar pelaku usaha kecil turut meningkatkan kualitas produk yang dijual.
Baca juga: DKI Jakarta Minta Pedagang Daging Tak Mogok Jualan: Kasihan Pelaku Usaha Kecil
“Saya minta aparat pemerintah di tingkat kelurahan harus lebih banyak turun tangan melakukan pembinaan agar produk-produk unggulan tiap daerahnya tetap terjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maidi mengatakan, lebih dari 700 UMKM diberdayakan untuk mengisi lapak kelurahan. Mulai dari bisnis kuliner, fashion, hingga kerajinan tangan.
Dengan kegiatan tersebut, ia berharap pelaku usaha kecil di Kota Madiun bisa semakin kuat dan tak kalah dengan UMKM dari daerah lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Maidi menjelaskan, Pemkot Madiun menggelontorkan anggaran Rp 15 miliar untuk membangun 27 lapak di tiga kecamatan.
Baca juga: Kemenkop UKM Data Pelaku Usaha Kecil yang Terdampak Corona
Adapun masing-masing kecamatan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 5 miliar untuk program ini.
“Jadi total anggaran yang kami kucurkan untuk pembangunan 27 lapak UMKM di seluruh kelurahan di Kota Madiun sebesar Rp 15 miliar,” jelas Maidi.
Maidi menuturkan, anggaran untuk pembangunan lapak UMKM yang sudah digelontorkan sejak 2020 adalah sebesar Rp 8 miliar.
Kemudian, Pemkot Madiun menambahkan anggaran untuk pengembangan lapak UMKM sebesar Rp 7 miliar pada 2021.
Ia mengaku, mesi masih dalam pengembangan, pembangunan lapak-lapak UMKM tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Hal itu terlihat dari antusiasme warga yang tidak sabar untuk segera berjualan di lapak UMKM baru. Semangat para warga ini bahkan kian bertambah setiap harinya.
“Pembelinya pun semakin hari juga semakin meningkat. Dan pendapatan pedagang yang berjualan di lapak semakin bagus,” ujar Maidi.
Terkait pengembangan lapak UMKM, ia meminta perusahaan yang berada di masing-masing kelurahan dapat berpartisipasi dengan mengucurkan dana corporate social responsibility (CSR).
Baca juga: Segera Daftar, Ini Cara Pengajuan BLT UMKM Rp 1,2 Juta
Selain itu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun tersebut juga berpesan agar pembangunan lapak UMKM tidak merusak areal persawahan yang ada. Menurutnya, keberadaan sawah harus tetap terjaga dan dilestarikan.
“Sawah tetap harus terjaga. Namun di tengah sawah bisa ada ikon-ikon untuk ekonomi tambahan. Dengan demikian, petani tetap berjalan dan ekonomi terus tumbuh,” tutur Maidi.