KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi menginginkan Bumi Pendekar menjadi kota tambang madu di Jawa Timur (Jatim), setelah sebelumnya sukses melaksanakan program sejuta bunga pada masa awal kepemimpinannya.
Ide cemerlang Maidi untuk mendorong warganya budidaya lebah madu bukan tanpa alasan. Rupanya, usaha budi daya lebah madu menjadi sektor yang menjanjikan dan menguntungkan, meski di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Kabupaten Madiun sudah dengan porangnya maka kami akan bangun kota ini jadi tambang madu di Jawa Timur,” kata Maidi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Selain itu, Maidi mengatakan, kehadiran budi daya lebah madu akan menunjang program sejuta bunga yang sebelumnya sudah sukses pelaksanaannya di Kota Madiun.
“Konsep Sejuta Bunga yang sudah sukses kami laksanakan tidak lantas cukup memberikan manfaat keindahan. Bunga yang sudah bermekaran ini bisa menjadi sumber makanan bagi lebah,’’ kata Maidi.
Baca juga: Cegah Klaster Baju Lebaran”, Wali Kota Madiun Perpanjang Jam Operasional Mal
Untuk mewujudkan Kota Pendekar menjadi tambang madu, Maidi berharap, setiap kelurahan memiliki budidaya lebah madu. Program ini dapat disinergikan dengan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Tentunya, untuk menjadikan Kota Madiun sebagai tambang madu membutuhkan proses yang cukup panjang. Untuk itu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun ini getol mengunjungi pembudidaya lebah di daerah Banjarsari Wetan, Dagangan, Kabupaten Madiun.
Selain itu, penggiat lebah madu didatangkan ke Ngrowo Bening supaya bisa memberikan masukan-masukan terkait potensi budidaya lebah madu di kawasan Ngrowo Bening. Bahkan, Maidi juga memesan beberapa koloni lebah agar budidaya segera bisa dimulai.
Tak hanya dikembangkan di Kawasan Ngrowo Bening, ia turut mengajak sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk ikut mendukung program Madiun sebagai Kota Tambang Madu.
Teknisnya, sekolah nantinya akan ada ekstrakurikuler ternak lebah untuk materi ilmu pengetahuan alam (IPA).
Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Wali Kota Madiun: Baik-baik Saja, yang Ada Hanya Senang
Materi itu sekaligus menjadi modal ilmu entrepreneurship bagi para siswa lantaran ternak lebah cukup mudah dan tidak membutuhkan ruang yang besar.
Selain itu, orang nomer satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun ini menyatakan setiap sekolah nantinya akan mendapatkan bibit dan slot ternak lebah.
“Untuk memotivasi sekolah program ini juga akan dilombakan. Sekolah yang berhasil melakukan budi daya hingga menghasilkan madu akan mendapatkan penghargaan dari saya,” kata Maidi.
Ia menambahkan, program akan disinergikan bersama organisasi perangkat daerah lainnya, seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan Dan Hortikultura (Disperta), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Badan Perencanaan Pembangunan, dan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda).
Baca juga: Berkas Tak Sesuai, 104 Penumpang KA di Daop 7 Madiun Gagal Berangkat
Untuk mewujudkan materi ternak lebah madu masuk di ekstra kurikuler ternak sekolah, Maidi juga mengajak puluhan guru berkunjung ke rumah produksi lebah madu milik Sunardi di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jumat (21/05/2021).
“Dengan adanya ekstrakulikuler ternak lebah madu maka bisa menambah ilmu pengetahuan serta skill siswa di seluruh Kota Madiun. Apalagi selama ini siswa gak ada kesibukan karena Covid-19, jadi dengan budi daya lebah madu bisa ada kesibukan. Kegiatan ini juga masuk Ilmu materi biologi," kata Maidi.
Bagi Maidi, selain menambah ilmu pengetahuan dan skill siswa, budi daya lebah madu juga bisa membuat pelajar lebih mandiri dan menghasilkan calon-calon pengusaha baru.
Lebih lanjut, Maidi menerangkan, ternak lebah madu tidak mengeluarkan modal yang tinggi. Hal itu berbeda bila budi daya ternak sapi maupun hewan lainnya yang harus memberikan makan.
Baca juga: Tamu dari Luar Daerah yang Ingin Bertemu Wali Kota Madiun Wajib Rapid Test
Untuk itu, semua sekolah yang ada di Kota Madiun akan diwajibkan berbudidaya lebah madu lantaran kegiatan dapat memberitakan tambahan ilmu bagi siswa untuk berusaha di masa pandemi.
Tahap awalnya, kata Maidi, semua sekolah khususnya yang kecil diberikan tiga slot sedangkan yang besar mendapatkan lima slot. Kalau sudah berkembang, setiap kelas bisa mendapatkan satu slot.
“Bahkan kalau sudah berhasil ditingkat kelas maka setiap siswa dapat memiliki satu slot sendiri,” ungkap Maidi.
Ia menambahkan, penggiat lebah akan membinag langsung budidaya lebah madu yang dilakukan para pelajar di Kota Madiun.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Tangkap DPO Anggota KKB Puncak Jaya yang Pernah Rampas Senjata TNI
"Pembinaan dan pembibitan akan dilakukan Pak Sunardi yang sudah sukses budi daya lebah. Selain itu, tentunya beberapa dinas terkait, seperti Dinas Perkim, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, dan Dinas Pertanian akan kami terjunkan untuk mensukseskan program ini," ujarnya.