KOMPAS.com – Salah satu cara Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun untuk melindungi warganya dari ancaman Covid-19 adalah dengan mengerahkan 2.000 pendekar.
Namun, pendekar yang dikerahkan bukanlah orang-orang dengan kesaktian tinggi, melainkan pendekar waras yang merupakan akronim dari Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Tangkal Corona Virus agar Warga Sehat.
Anggota Pendekar Waras terdiri dari berbagai unsur di Kota Madiun, mulai dari aparat pemerintahan, TNI-Polri, tokoh pemuda, hingga tukang parkir.
Mereka akan disebar di berbagai tempat, seperti lokasi layanan umum, industri, perbankan, pasar, lokasi hiburan, obyek wisata, hingga kawasan budaya dan religi.
Baca juga: Tawarkan Destinasi dalam Kota, Pemkot Madiun Rilis Layanan Keliling Gratis Lewat Mabour Bus
Para pendekar akan bertugas di bidang masing-masing. Contohnya tukang parkir, maka ia akan mengingatkan warga yang tidak memakai masker saat memarkirkan kendaraan.
Menemukan Pendekar Waras pun mudah karena mereka memakai rompi khusus buatan Pemkot Madiun.
Nantinya, mereka akan mendisiplinkan masyarakat selama pandemi Covid-19 untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak.
Bahkan, Pendekar Waras di tingkat medis harus bisa memastikan penanganan kasus secara cepat dan autentik dengan pemeriksaan rapid test atau PCR.
Baca juga: Siap-siap, Kota Madiun akan Terapkan E-TLE di Seluruh Wilayah
Selain menyiagakan personel, Pemkot Madiun tidak mengesampingkan penyediaan informasi tentang Covid-19, tempat cuci tangan, hingga fasilitas pengecekan suhu tubuh dan sterilisasi ruangan.
Menurut Wali Kota Madiun Maidi, Pendekar Waras merupakan bentuk intervensi berbasis lokal untuk menghadapi Covid-19.
“Pembentukan Pendekar Waras menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo saat video conference dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jawa Timur (Jatim) beserta pemerintah kota dan kabupaten, Kamis (25/06/2020),” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).
Hasilnya, Presiden Jokowi pun mengapresiasi prestasi Kota Madiun yang sukses menempati posisi rendah dalam risiko penularan Covid-19 berkat inovasi tersebut.
Apresiasi tidak hanya datang dari Presiden Jokowi saja. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyono dan Kapolri Jenderal Idham Azis juga mengapresiasi inovasi Pendekar waras saat berkunjung ke Kota Madiun.
Menurut panglima TNI, Pendekar Waras mudah diingat karena protokol kesehatan Covid-19 terkumpul dalam program itu.
“Jadi masyarakat bisa saling mengingatkan pentingnya mengenakan masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan,” kata Hadi.
Agar Pendekar Waras makin ampuh, Pemkot Madiun akan menyiapkan payung hukum berupa Peraturan Wali Kota (Perwalkot) terkait sanksi bagi warga yang melanggar protokol kesehatan.
Isi Perwalkot itu menjelaskan penerapan protokol kesehatan saat new normal, seperti memakai pasker, jaga jarak, dan cuci tangan.
Dengan Perwalkot itu, Pendekar Waras akan menjadi penegak disiplin prokotol kesehatan di Kota Madiun.
Baca juga: Resep Sarapan Praktis dan Enak, Bikin Pecel Madiun dan Rempeyek Teri
Salah satu contoh sanksi adalah, jika seorang pemilik usaha tidak patuh protokol kesehatan, ia akan mendapat sanksi tutup seminggu. Kalau melanggar lagi, ia akan mendapat sanksi tutup sampai pandemi Covid-19 selesai.(ADV)