KOMPAS.com – Tertarik untuk menjelajahi keindahan Kota Madiun? Bingung bagaimana caranya? Tidak perlu khawatir, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun sudah menyiapkan fasilitas tanpa bikin kantong mlompong.
Cukup datang ke Jalan Pahlawan Kota Madiun di akhir pekan, dua bus dan satu mikro bus di depan Balai Kota Madiun siap mengantar berkeliling.
Destinasi yang ditawarkan pun beragam, mulai dari wisata kuliner, bangunan bersejarah, hingga kecantikan tata ruang kota pendekar secara gratis.
Dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/7/2020), Wali Kota Madiun Maidi menamai tiga armada transportasi wisata gratis ini dengan julukan Mabour, akronim dari Madiun Bus On Tour.
Baca juga: Wali Kota Madiun Hidupkan Lahan Tidur untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat
Lebih dari itu, Bus Mabour bukan sekedar bus biasa yang beroperasi di jalan raya. Sebab, Dinas Perhubungan Kota Madiun menciptakan armada dengan tampilan yang menarik.
Tak hanya warna merah yang mencolok, desaian bus berbentuk balok yang klasik didukung interior yang sedemikian rupa menjadikan penumpang merasa nyaman berkeliling dengan Mabour.
Untuk fasilitas, Mabour dilengkapi fitur menarik seperti bus wisata kekinian, mulai dari karaoke, pendingin udara, hingga menggunakan pintu hidrolis.
Beroperasi tiap Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB, Mabour terdiri atas 3 armada, dua medium bus berkapasitas 30 orang dan satu armada jenis mikro bus berkapasitas 18 penumpang.
Baca juga: Pertahankan Zona Hijau Covid-19, Kota Madiun akan Dilindungi “Pendekar Waras”
Medium bus dan mikro bus memiliki rute berbeda, namun saling berhubungan.
Mikro bus mengantar wisatawan ke lokasi yang sulit dilalui medium bus seperti Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Kuno Taman.
Sementara itu, medium bus mengantar wisatawan ke beberapa titik destinasi, seperti Tugu Pendekar Proliman, Busbow, Dumilah Park, hingga kawasan destinasi Jalan Pahlawan.
Dalam satu hari, setiap armada akan berkeliling sesuai rute masing-masing sebanyak lima putaran. Jarak tempuh sekali putaran bus sekitar 21,6 kilometer (km) dengan waktu 90 menit.
Kemudian untuk satu armada mikro bus menempuh jarak 18,2 km dan waktu tempuh 80 menit. Sedangkan waktu tunggu antararmada diperkirakan sekitar 45 menit.
Baca juga: Tak Lagi Seram, Makam Warna-warni di Madiun Justru Jadi Ajang Swafoto
Saat berkeliling, wisatawan juga bebas mengunjungi tempat-tempat wisata yang mereka inginkan sesuai dengan rute yang disediakan bus Mabour.
Adapun, Maidi saat merilis Mabour mengatakan, pemberangkatan bus wisata gratis keliling kota pendekar ditempatkan di depan Balai Kota Madiun.
Tak hanya ongkos naiknya yang gratis, wisatawan yang menumpang Mabour juga akan mendapatkan minuman gratis.
“Nanti kami juga sediakan minum gratis bagi wisatawan yang berasal dari luar Kota Madiun,” terangnya saat merilis penerapan E-TLE dan bus wisata gratis di Balaikota Madiun, Selasa (14/7/2020).
Baca juga: Siap-siap, Kota Madiun akan Terapkan E-TLE di Seluruh Wilayah
Maidi menuturkan, sebelum bus dirilis, sarana dan prasarana sudah dipersiapkan agar warga yang berkeliling dengan Mabour menikmati pemandangan yang indah di kota pendekar.
Sarana tersebut berupa taman bunga, jalan, dan kebersihan lingkungan.
Untuk parkir bus wisata gratis, lanjut Maidi, ditempatkan di Jalan Perintis Kemerdekaan yang berada di samping Kantor Balaikota Madiun.
Adapun, di depan tempat parkir bus saat ini sementara juga dibangun pasar seni
Usai dirilis, Maidi pun mengemudikan sendiri bus wisata dengan mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan undangan lain keliling kota Madiun
Baca juga: Penerapan Protokol Kesehatan Ketat di Kota Madiun Bentuk Karakter New Normal Warga
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun Ansor Rasidi menuturkan, untuk menjalankan armada Mabour sudah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sebagai driver dan pramugari bus.
Seluruh sopir bus dipastikan memiliki SIM B1 umum yang berarti sudah layak dan berpengalaman mengemudikan bus.
“Untuk para pramugari tak hanya bertugas memandu wisatawan saja. Mereka juga harus menjelaskan kepada wisatawan tentang cerita dan sejarah wisata di kota pendekar,” jelasnya.
Pramugari yang didapuk sebagai pemandu wisata Mabour juga memiliki latar belakang lulusan perguruan tinggi bidang pariwisata.
Baca juga: Wali Kota Madiun Siap Terapkan New Normal di Sentra Ekonomi Baru
Bahkan para pramugari dipastikan cakap berbahasa Inggris untuk mengantisipasi bila ada wisatawan asing berkunjung di Kota Madiun.
Ansar menambahkan, Dinas Perhubungan juga menyiapkan tenaga pengawas untuk mengontrol kedatangan Mabour di titik-titik tujuan yang sudah ditentukan.
Dengan demikian, kedatangan bus dan mikro bus ke satu tempat akan tepat waktu.
Hanya saja, selama pandemi Covid-19, kapasitas penumpang bus dan mikro bus akan dibatasi untuk memenuhi physical distancing protokol kesehatan.
Medium bus yang bisa menampung 30 orang akan diisi maksimal 15 orang saja. Sedangkan, mikro bus berkapasitas 18 orang hanya bisa diisi 8-9 orang saja.
Baca juga: Kota Madiun Jadi Zona Hijau Covid-19, Bukan Berarti Warga Bisa Seenaknya
Tak hanya itu, seluruh wisatawan sebelum naik Mobour harus mengikuti prosedur protokol kesehatan. Selain dicek suhu tubuh, setiap wisatawan harus cuci tangan dan mengenakan masker. (ADV)