KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak kembali roda perekonomian yang sempat terjatuh akibat pandemi Covid-19.
Memasuki fase new normal atau kenormalan baru, Pemkot Madiun sudah membuat program inovatif di tujuh sektor perekonomian, di antaranya sektor transportasi, hotel, restoran, pasar modern, pasar tradisional, pariwisata, serta perizinan.
Wali Kota Madiun Maidi mengungkapkan, pihaknya ingin membangun kembali perekonomian melalui sistem inovasi pencegahan dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.
"Masing-masing sektor harus mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, setiap sektor juga harus memiliki inovasi sistem pencegahan Covid-19," kata Maidi.
Baca juga: Jokowi Puji Kota Madiun Karena Masuk Zona Hijau Covid-19, Begini Respons Wali Kota Maidi
Maidi menjelaskan, wilayahnya menerapkan protokol inovasi Bebas dan Aman Covid-19 (Benavid) dalam sektor transportasi yang wajib dipatuhi.
Salah satunya dengan mewajibkan penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dalam armada, hingga membatasi jumlah penumpang dengan kapasitas maksimal empat orang.
Di samping itu, penumpang juga tetap diwajibkan untuk menjaga jarak di dalam kendaraan melalui pemberian tanda pada kursi penumpang. Penyemprotan disinfektan pada armada turut menjadi kewajiban bagi pengelola.
Pembatasan fisik juga diterapkan dalam reservasi dan pelayanan hotel. Melalui inovasi Sandaran Martamu, setiap tamu diwajibkan untuk memesan dan membayar kamar hotel secara daring. Pun dengan kebijakan tamu, satu kamar hanya ditujukan bagi satu tamu.
Inovasi selanjutnya yaitu Penerapan Protokol Bebas Corona (Raos Eco) yang dilakukan di sektor rumah makan. Meski Pemkot telah mengizinkan rumah makan untuk membuka layanan makan di tempat, protokol kesehatan tetap perlu dipatuhi oleh pengelola maupun pengunjung.
Protokol tersebut di antaranya pengelola wajib memasang pesan kesehatan dan jaga jarak pada pintu masuk.
Bila perlu, pengelola juga dapat memberikan simbol boneka untuk mengedukasi anak. Kemudian, pengelola wajib menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer di setiap pintu masuk.
Bagi pengunjung, diwajibkan menjaga jarak dan melakukan transaksi secara nontunai. Tak lupa, penggunaan masker dan face shield disarankan bagi kedua belah pihak ketika bertransaksi.
Sebagai salah satu pusat perbelanjaan tradisional, inovasi kesehatan turut diberikan oleh Pemkot Madiun melalui program Pasar Minggu Kali Bantaran dengan Pembayaran Secara Online (Pasukan Pecel).
Nantinya, pembayaran di Sunday Market, Taman Lalu intas Bantaran Kali Madiun, akan menerapkan sistem online.
Berbeda dengan pasar tradisional, Maidi justru menerapkan sistem buka tutup untuk membatasi jumlah pengunjung di pasar modern. Selain memudahkan physical distancing, inovasi ini juga bertujuan untuk memudahkan jarak antrean dan pembayaran nontunai.
Tak lupa, pengunjung pasar modern juga tetap diwajibkan untuk menggunakan masker, menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan menerapkan budaya cuci tangan.
Sementara, pengelola diwajibkan untuk menyediakan fasilitas cuci tangan, pembatasan tempat duduk dan lift, parkir berjarak, hingga sterilisasi setiap harinya.
Mengadopsi slogan "my trip my adventure", Pemkot Madiun juga berinovasi lewat "my ceese my adventure" . Inovasi ini memiliki arti cleanliness, health, dan safety.
Lewat inovasi tersebut, penerapan protokol kesehatan di bidang pariwisata tetap diperhatikan dengan serius.
Salah satunya lewat memeriksa suhu badan, pemakaian masker, jarak duduk maksimal dua orang, arahan penerapan physical distancing oleh duta wisata, hingga fasilitas cuci tangan menggunakan air dan sabun.
Selain itu, kegiatan wisata juga tidak diperkenankan dilakukan secara bergerombol. Pemkot juga menerapkan pembatasan tempat duduk untuk menghindari kerumunan di tempat umum.
Baca juga: Soal Jokowi Minta 2 Pekan Kasus Covid-19 di Jatim Turun, Pemkab Madiun Gencar Rapid Test
Sebagai sektor yang melayani keperluan masyarakat, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro (DPMPTSKUM) Kota Madiun turut meluncurkan inovasi lewat help desk Gasppol C-19.
Help desk online ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin melakukan pengajuan, konsultasi, dan pendampingan perizinan tanpa harus datang ke kantor DPMPTSKUM.
Meski dilakukan secara online, Maidi menjelaskan bahwa kualitas pelayanan online akan tetap sama seperti halnya pelayanan offline.
"Warga pun dapat mencetak izin mandiri untuk izin yang sudah ditandatangani secara elektronik," jelas Maidi.
Bila dirasa memerlukan kunjungan secara langsung, DPMPTSKUM tetap menerima dengan menerapkan protokol kesehatan standar, seperti jaga jarak dan menggunakan masker.
Maidi berharap, penerapan inovasi new normal di tujuh sektor tersebut membantu masyarakat untuk kembali bangkit dari keterpurukan selama pandemi.
Mengingat pandemi masih belum berakhir, Maidi juga meminta seluruh pihak untuk mendukung kebijakan Pemkot Madiun serta disiplin dalam menaati protokol kesehatan saat beraktivitas di fase new normal.