KOMPAS.com – Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk rapid test massal menjelang new normal.
Adapun pihak yang sudah menjalani rapid test adalah para pegawai kantor pelayanan, anggota DPRD Kota Madiun, serta seluruh kepala sekolah SD dan SMP di Kota Madiun.
Pemeriksaan kepada anggota DPRD Madiun dan 131 kepala sekolah itu menunjukkan hasil nonreaktif.
Nantinya menjelang pembukaan sekolah, sekitar 3.000 guru SD dan SMP Kota Madiun juga akan menjalani rapid test.
Baca juga: Sambut PPDB, Kepsek dan Guru di Madiun Jalani Rapid Test
“Kalau sudah ada keputusan dari pemerintah pusat, maka dua minggu sebelum masuk sekolah semua guru harus di-rapid test. Kami sudah siapkan dua puskesmas untuk menanganinya,” kata Maidi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Maidi, hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan seluruh tenaga pendidik di Kota Pendekar bebas Covid-19.
“Sebelum masuk dan mengajar, semua guru harus sehat dan dipastikan bebas dari Covid-19. Kalau guru belum rapid, tidak boleh mengajar dan masuk sekolah,” kata Maidi.
Di sisi lain, Pemkot Madiun juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana sekolah era new normal, dengan menyediakan tempat cuci tangan dan menyemprotkan disinfektan.
Baca juga: Lakukan Rapid Test Guru dan Kepsek, Wali Kota Madiun Tak Persoalkan Jumlah Anggaran yang Dikeluarkan
Maidi pun berharap, Kota Madiun yang saat ini termasuk dalam zona kuning tidak mengalami kenaikan jumlah pasien positif Covid-19.
“Siapa pun yang ada di Kota Madiun harus disiplin dan menaati protokol kesehatan,” kata Maidi. (ADV)