KOMPAS.com – Wali Kota Madiun Maidi berkomitmen membuat kualitas pendidikan di Kota Pendekar ini harus nomor satu dibandingkan dengan kota lain di Jawa Timur meski dilanda Pandemi Covid-19.
Salah satu cara mewujudkan komitmen tersebut dengan menggelar acara pelantikan kepala sekolah (kepsek) yang diselenggarakan di kebun pertanian milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Jumat (15/5/2020).
Maidi sengaja memilih lokasi tersebut karena tempatnya yang luas, dibanding menggunakan gedung yang lebih sempit.
"Kalau di gedung tidak bisa memenuhi standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan Covid-19," tegas Maidi.
Baca juga: Bupati Madiun Disebut Zalim dan Dihadang Keluarga Saat Akan Menjemput Santri Positif Corona
Selain itu, pelantikan di kebun tani juga menyimbolkan seorang kepala sekolah harus banyak ilmu pengetahuan.
“Untuk menjadi kepala sekolah harus memiliki keahlian bagaimana mendidik anak dan keterampilan,” kata Maidi.
Dalam keterangan tertulisnya, Maidi mengungkapkan, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan aspirasi kepala sekolah dibidang pendidikan,
"Saya ingin yang dilantik tidak ada dusta diantara kita, kalau sudah komitmen di dunia pendidikan tolong betul-betul dilaksanakan dan dijalankan," jelas Maidi.
Baca juga: Dibacakan Doa dan Dianggap Zalim, Cerita Bupati Madiun Saat Jemput Santri Positif Covid-19
Selanjutnya, ia meminta kepada kepala sekolah yang baru dilantik segera menangani administrasi dan pengelolaan anggaran agar segera bisa bertugas.
Acara pelantikan tersebut tergolong unik dan inovatif lantaran seluruh kepala sekolah yang dilantik diwajibkan mengenakan setelan pakaian lengkap petani mulai dari caping hingga sepatu boot.
"Masak dilantik di kebun menggunakan jas kan tidak cocok. Jadi pakainnya menyesuaikan khas petani," kata Maidi.
Baca juga: Ini Pengakuan Anggota DPRD Madiun yang Terciduk Polisi Saat Razia Balap Liar
Pada kesempatan tersebut, Maidi menceritakan pula proses merenovasi kebun itu dengan memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai di sekolah dalam satu tahun terakhir.
"Setelah saya jadi wali kota saya perintahkan seluruh bongkaran sekolah seperti kayu dan genting dengan kualitas bagus semua dibawa ke sini,” ujar Maidi.
Hal ini dikarenakan, setelah bongkaran sekolah biasanya bahan-bahan seperti kayu jati yang sudah langka sering hilang, maka lebih baik dimanfaatkan.
Selain untuk renovasi, ia mengungkapkan, bahan-bahan tersebut nantinya dikumpulkan untuk dijadikan gazebo yang dipasang di berbagai dinas.
Baca juga: Ini Pengakuan Anggota DPRD Madiun yang Terciduk Polisi Saat Razia Balap Liar
"Mulai dari ban mobil dinas, kayu yang tidak dipakai dipermak jadi bahan yang bagus" kata Maidi.
Karena banyak berasal dari barang bekas, menurutnya, kebun tersebut nantinya bisa dijadikan wisata daur ulang di Kota Madiun.
“Meja dan kursi yang ada di kebun merupakan daur ulang kayu bekas dari sekolah-sekolah di Kota Madiun,” sambung Maidi.
Selain itu, Maidi mengatakan, lokasi tersebut nantinya juga akan difungsikan menjadi bumi perkemahan Kota Madiun sekaligus alternatif wisata agro.
Baca juga: Tertangkap Saat Razia Balap Motor Liar, Anggota DPRD Madiun: Saya Cari Sahur
“Lengkap dengan wisata buah mulai jeruk hingga klengkeng sehingga masyarakat tidak perlu ke daerah pegunungan yang berisiko tinggi,” ujar Maidi.
Orang nomer satu di Kota Pendekar ini juga berharap kebun yang berada di samping PDAM itu dapat menjadi wisata edukasi di Kota Madiun agar warga yang datang untuk berkunjung merasa lebih nyaman.
“Pemerintah kota (Pemkot) Madiun telah menyiapkan gazebo dan jalan keliling kebun yang bisa dilalui kendaraan bermotor,” katanya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk menata kebun tersebut, Pemkot Madiun tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Fakta Anggota DPRD Madiun Diduga Terlibat Judi Balap Liar, Usia 24 Tahun dan Dikenakan Wajib Lapor
Ia berharap seluruh pelaku dunia pendidikan di Kota Madiun dapat memanfaatkan kebun itu untuk aneka kegiatan anak-anak sekolah. (ADV)