KOMPAS.com - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait kelanjutan penanganan ruas jalan Palandoan-Lambiri.
" Ruas Palandoan-Lambiri sekitar 12 kilometer (km) ini memang belum diintervensi. Oleh karena itu, kami akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel untuk kelanjutan penanganan ruas jalan Sabbang-Tallang hingga Tallang-Sae," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/9/2021).
Pernyataan ia sampaikan usai melintasi kawasan jalur di Kecamatan Seko dengan mengendarai ojek, Minggu (26/9/2021).
Adapun kegiatan itu dilakukan IDP usai meresmikan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan memantau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Hono, Kecamatan Seko, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Bupati IDP Resmikan Program Pamsimas, Kini Warga Desa Dodolo Nikmati Air Bersih
Perjalanan melintasi jalur Seko bukan pertama kali dilalui Bupati Luwu Utara yang terpilih dua kali tersebut.
Dia mengaku, perjalanan jalur Seko bukanlah pertama baginya. Meski demikian, ia merasa kondisi jalan tampak cukup parah untuk dilalui.
Sebab, dirinya harus turun berjalan kaki karena kondisi jalan yang licin, terjal, berkubang, dan bahkan berlumpur saat musim hujan.
Padahal, menurut IDP, kondisi jalur Seko beberapa bulan lalu masih terbilang kondusif saat ia mengendarai kendaraan roda empat.
Dalam perjalanan itu, ia sesekali menyapa dan berbincang bersama warga, tukang ojek, hingga sopir mobil.
Baca juga: Tanggapi Keluhan Warga, Bobby Percepat Pengurusan IMB di Medan
Saat berbincang, Indah menerima beberapa keluhan. Salah satunya dari tukang ojek yang mengaku sepi pesanan apabila kondisi jalan sedang kurang baik.
Menanggapi keluhan itu, bupati perempuan pertama di Sulsel itu menjelaskan bahwa penanganan ruas jalur Seko merupakan hal yang strategis.
"Ini karena Seko bagian dari jalur utama distribusi logistik dan energi bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Selain itu, jalur ini merupakan lalu lintas bagi orang dan barang dari dan menuju ibu kota Kecamatan Seko dan ibu kota Kabupaten Luwu Utara. Dari ibu kota Kecamatan Seko lanjut ke perbatasan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng),” ucap Indah.
Meski demikian, ia meminta doa dan dukungan masyarakat agar penanganan ruas Palandoan-Lambiri masih dilanjutkan pihak pemprov di tahun depan.
Baca juga: Perbaikan Ruas Jalan yang Putus Selesai, Akses Utama Malang-Kediri Kembali Dibuka
Untuk diketahui, pembangunan jalur sepanjang kurang lebih 140 km ke Kecamatan Seko dibagi menjadi tiga wilayah.
Adapun rincian pembangunan dibagi menjadi tiga kewenangan, yakni pemerintah pusat berfokus pada ruas Sabbang-Tallang, Pemprov Sulsel khusus mengerjakan ruas Tallang-Sae, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) fokus pada pengerjaan ruas Lambiri-Eno.
Untuk pengerjaan jalan berupa pengerasan dan pengaspalan dari wilayah Mabusa sampai Palandoan saat ini masih terus berlangsung.
Sementara itu, ruas Lambiri-Eno sebagai ruas jalan kabupaten, telah dikerjakan pada 2019 lalu dengan volume 13,9 km dan mengucurkan anggaran hingga Rp 7,7 miliar dari bantuan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) I 2019.