Tangani Banjir di Luwu Utara, Pemerintah Siapkan 10 Sabo Dam

Kompas.com - 22/08/2021, 21:02 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

Penanganan pascabanjir di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel)DOK. Humas Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Penanganan pascabanjir di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel)

KOMPAS.com – Kepala Balai Teknis Sabo Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Alam (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yunitta Chandra Sari memaparkan, pemerintah berencana membangun sepuluh sabo dam untuk mengatasi banjir di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Sabo dam dipilih sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di Luwu Utara karena secara teknis memiliki fungsi menjaga erosi permukaan tanah, menstabilkan dasar dan tebing sungai, serta mengurangi kecepatan banjir, serta bisa menampung aliran sedimen," kata Chandra melalui keterangan tertulisnya, Minggu (22/8/2021).

Hal tersebut disampaikan Chandra saat menjadi narasumber dalam acara web Seminar (webinar) Masalah, Solusi, dan Eksekusi (MASAMBA) yang digelar Ditjen SDA Kementerian PUPR, Jumat (20/8/2021).

Ia menjelaskan, nantinya akan ada tujuh sabo dam yang dibangun di Sungai Masamba dengan rincian empat sabo dam konvensional dan empat sabo dam modular.

“Dari tujuh sabo, (terdapat) dua tipe terbuka dan lima tertutup dengan asumsi 25 persen material pasir masih terbawa hingga ke hilir,” papar Chandra.

Baca juga: Setelah 2 Hari Pencarian, Jasad 1 Korban Perahu Terbalik di Luwu Utara Ditemukan

Sementara itu, tiga sabo dam lainnya akan dibangun di Sungai Radda dengan rincian dua sabo dam konvensional dan satu sabo dam modular.

“Untuk Sungai Radda, direncanakan tiga sabo dam, dua konvensional dan satu modular dengan tipe semua tertutup, karena kondisi palung sungai cukup terjal dan bertebing, sehingga kita optimalkan jumlah sedimen yang tertinggal di atas,” jelasnya.

Adapun pemilihan model konvensional dan modular, sebut Chandra, dilakukan karena dua model itu dinilai lebih kuat dan memiliki tingkat pelaksanaan yang lebih cepat, yakni tiga hingga lima bulan.

“Untuk pembangunannya, kami juga membagi berdasarkan skala prioritas (yaitu) jangka pendek dan panjang, yakni tiga tahun dan lima tahun," kata Chandra.

Penanganan pascabanjir Luwu Utara, kata dia, dilakukan dengan komprehensif, yakni secara teknis, nonteknis, darurat, dan permanen.

“Sekitar tujuh hari setelah kejadian, kami mengidentifikasi dan memetakan masalah, membawa berbagai peralatan, juga berdiskusi dengan semua pihak termasuk Ibu Bupati terkait penentuan letak, jenis, dan berapa banyak sabo dam yang akan kita bangun,” jelas Chandra.

Baca juga: Luwu Utara Terima 68 Vial Vaksin Moderna untuk Dosis Ketiga Nakes

Menanggapi hal itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Adenan Rasyid menambahkan, terdapat tujuh rencana penanganan banjir jangka panjang yang akan dilaksanakan mulai 2022 sampai 2024.

“Kami masih dan akan terus melanjutkan penanganan pengendalian banjir berupa normalisasi sungai dan penguatan tebing di tiga sungai, yakni (Sungai) Masamba, Radda, dan Rongkong. Ini sudah menjadi baseline,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adenan mengatakan, tiga stok program lainnya adalah pembangunan sabo dam di ketiga sungai tersebut. Kemudian pada 2025, rencananya akan dibangun bendungan Sungai Rongkong.

“Penanganan jangka menengah sekarang sedang kami lakukan. Saya memahami keluhan teman-teman terkait tingginya sedimentasi di Sungai Masamba. Namun, saya mohon semua bersabar karena ini sementara masih dalam proses,” pintanya.

Ia pun menekankan, semua penanganan pemulihan pascabanjir Luwu Utara telah didesain dan akan dilaksanakan.

Baca juga: Jalankan Program Sarjana Mengajar, Bupati Luwu Utara Rekrut SDM Berkualitas

“Normalisasi dan pembuatan tanggul tetap kami laksanakan sampai tahun 2025, termasuk dengan pemeliharaan. Mohon dukungan dari semua pihak, sebab semua dikerjakan berdasarkan skala prioritas dan efektivitas,” ucapnya.

Dalam webinar yang juga dihadiri oleh Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani tersebut, Adenan juga meminta izin untuk dapat berdiskusi dengan Bupati Indah.

“Mohon izin Ibu Bupati, kita harus duduk bersama siapa, berbuat apa, sebab kami tidak bisa melampaui tugas dan wewenang. Kondisi drainase di kota itu dampaknya, jadi intinya kita harus menyelesaikan penyebabnya dengan pembangunan sabo dam,” kata Adenan.

Menurutnya, ketika sedimentasi berkurang, sistem tata air di kota akan terkendali.

Terkini Lainnya
70 Tahun Hidup Tanpa Penerangan, Kini Warga Dusun Balakala Bisa Nikmati Listrik PLN
70 Tahun Hidup Tanpa Penerangan, Kini Warga Dusun Balakala Bisa Nikmati Listrik PLN
Luwu Utara Religius dan Maju
Terkait Polemik DTH di Luwu Utara, BPBD Sebut Semua Bantuan Sudah Tersalurkan
Terkait Polemik DTH di Luwu Utara, BPBD Sebut Semua Bantuan Sudah Tersalurkan
Luwu Utara Religius dan Maju
Cegah Pernikahan Dini, Bupati Luwu Utara Tandatangani Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak
Cegah Pernikahan Dini, Bupati Luwu Utara Tandatangani Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak
Luwu Utara Religius dan Maju
Luwu Utara Rawan Bencana, Bupati IDP Beberkan Pentingnya Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana
Luwu Utara Rawan Bencana, Bupati IDP Beberkan Pentingnya Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana
Luwu Utara Religius dan Maju
Bupati Indah Berharap Pasar Smart Rakyat Salulemo Jadi Pasar Percontohan dan Pasar Sehat
Bupati Indah Berharap Pasar Smart Rakyat Salulemo Jadi Pasar Percontohan dan Pasar Sehat
Luwu Utara Religius dan Maju
Gelar Sosialisasi Sinergi APIP dan APH, Pemkab Luwu Utara Berkomitmen Ciptakan Pemerintahan Bersih
Gelar Sosialisasi Sinergi APIP dan APH, Pemkab Luwu Utara Berkomitmen Ciptakan Pemerintahan Bersih
Luwu Utara Religius dan Maju
Sebanyak 300 Pesepeda Gunung Ramaikan Event Wonderful Rongkong
Sebanyak 300 Pesepeda Gunung Ramaikan Event Wonderful Rongkong
Luwu Utara Religius dan Maju
Lewat
Lewat "Wonderful Rongkong", Luwu Utara Perkenalkan Potensi Pariwisata kepada Investor
Luwu Utara Religius dan Maju
Peduli Kesejahteraan Petani, Bupati IDP Hibahkan Ratusan Alsintan untuk 81 Poktan di Luwu Utara
Peduli Kesejahteraan Petani, Bupati IDP Hibahkan Ratusan Alsintan untuk 81 Poktan di Luwu Utara
Luwu Utara Religius dan Maju
Luwu Utara Raih 3 Penghargaan dari BI, Bupati IDP: Awal Digitalisasi Keuangan
Luwu Utara Raih 3 Penghargaan dari BI, Bupati IDP: Awal Digitalisasi Keuangan
Luwu Utara Religius dan Maju
Bupati Luwu Utara Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana
Bupati Luwu Utara Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana
Luwu Utara Religius dan Maju
Anggota Komisi V DPR Minta Pelabuhan Munte Dimaksimalkan Fungsinya
Anggota Komisi V DPR Minta Pelabuhan Munte Dimaksimalkan Fungsinya
Luwu Utara Religius dan Maju
Cegah Petani Luwu Utara Alami Kerugian, Bupati IDP Asuransikan 7.000 Ha Lahan Pertanian
Cegah Petani Luwu Utara Alami Kerugian, Bupati IDP Asuransikan 7.000 Ha Lahan Pertanian
Luwu Utara Religius dan Maju
Ruas Palandoan-Lambiri Belum Ditangani, Bupati IDP Janji Koordinasi dengan Pemprov Sulsel
Ruas Palandoan-Lambiri Belum Ditangani, Bupati IDP Janji Koordinasi dengan Pemprov Sulsel
Luwu Utara Religius dan Maju
Kejar Herd Immunity, Bupati IDP Optimistis Vaksinasi di Luwu Utara Capai 90 Persen
Kejar Herd Immunity, Bupati IDP Optimistis Vaksinasi di Luwu Utara Capai 90 Persen
Luwu Utara Religius dan Maju
Bagikan artikel ini melalui
Oke