Kasus Covid-19 di Luwu Utara Tinggi, Bupati Indah Instruksikan Kepala Wilayah Jadi Pemimpin Lapangan

Kompas.com - 28/07/2021, 15:05 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menginstruksikan kepada kepala wilayah untuk turun langsung menjadi pemimpin lapangan, terutama para camat, lurah hingga kepala desa (kades).

Pasalnya, kata dia, kasus penyebaran Covid-19 di Luwu Utara saat ini masih sangat tinggi.

Oleh karena itu, Indah memerintahkan seluruh pimpinan di kecamatan, kelurahan, dan desa agar turun langsung memetakan potensi penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

"Semua pihak harus menjadi pemimpin lapangan dan turun langsung untuk mengecek. Jadi, semua harus mengambil peran. Sebab, beberapa hari terakhir banyak hal yang terjadi," kata Indah sampaikan saat memimpin rapat terbatas yang juga dihadiri seluruh camat secara virtual, Rabu (28/7/2021)

Baca juga: PPKM Darurat Luar Jawa, Mendagri Minta Kepala Daerah Turun ke Lapangan

Kejadian yang dimaksud seperti jumlah kasus positif terus meningkat, pengambilan paksa jenazah Covid-19 hingga proses pemakaman sebagian warga masih abai dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).

Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan (Sulsel) itu menambahkan, setiap kepala wilayah harus memastikan kondisi wilayah masing-masing. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi titik mana saja yang dianggap rawan dalam penyebaran virus SARS CoV-2.

"Sebelumnya Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) sudah mengingatkan agar setiap kepala wilayah mengetahui titik rawan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Mulai dari aktivitas dan kawasan rawan di mana saja harus segera dilaporkan untuk diantisipasi," ucap Indah.

Baca juga: Anies Optimistis Jakarta Lampaui Target Vaksinasi Covid-19 yang Ditetapkan Jokowi

Menurutnya, virus SARS CoV-2 sudah bermutasi sehingga masa pandemi juga diperkirakan akan masih panjang.

Untuk itu, imbuh Indah, sosialisasi harus terus dilakukan. Salah satunya dengan mengubah model pendekatan, yaitu mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam penanganan Covid-19.

"Paling penting adalah turun ke lapangan mengedukasi masyarakat dan mengurangi keramaian. Contoh, keramaian pada acara resepsi nikah masih banyak yang melanggar prokes,” ujarnya, yang juga menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara.

Oleh karena itu, lanjut Indah, dirinya meminta para camat agar melarang warga mengadakan hiburan di malam pesta pernikahan. Sebab, adanya hiburan dapat mengundang orang untuk berkumpul.

Baca juga: Pemkot Depok Copot Lurah yang Gelar Pesta Pernikahan di Hari Pertama PPKM Darurat

Selain kepala wilayah, ia juga meminta kepada seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk turun ke lapangan dan melakukan identifikasi.

“Masing-masing SKPD, harus memantau semua pergerakan organisasinya. Mulai dari jumlah aparatur sipil negara (ASN) harus diketahui siapa saja yang sudah divaksinasi,” ujar Indah.

Hal tersebut, kata dia, termasuk mencari tahu siapa di antara ASN yang mendukung atau menentang program penanganan Covid-19.

"Jangan sampai kami yang memerintahkan bawahan untuk turun ke lapangan, tetapi sebagai pemimpin malah tidak muncul,” imbuh Indah.

Terkini Lainnya
70 Tahun Hidup Tanpa Penerangan, Kini Warga Dusun Balakala Bisa Nikmati Listrik PLN

70 Tahun Hidup Tanpa Penerangan, Kini Warga Dusun Balakala Bisa Nikmati Listrik PLN

Luwu Utara Religius dan Maju
Terkait Polemik DTH di Luwu Utara, BPBD Sebut Semua Bantuan Sudah Tersalurkan

Terkait Polemik DTH di Luwu Utara, BPBD Sebut Semua Bantuan Sudah Tersalurkan

Luwu Utara Religius dan Maju
Cegah Pernikahan Dini, Bupati Luwu Utara Tandatangani Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak

Cegah Pernikahan Dini, Bupati Luwu Utara Tandatangani Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak

Luwu Utara Religius dan Maju
Luwu Utara Rawan Bencana, Bupati IDP Beberkan Pentingnya Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana

Luwu Utara Rawan Bencana, Bupati IDP Beberkan Pentingnya Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana

Luwu Utara Religius dan Maju
Bupati Indah Berharap Pasar Smart Rakyat Salulemo Jadi Pasar Percontohan dan Pasar Sehat

Bupati Indah Berharap Pasar Smart Rakyat Salulemo Jadi Pasar Percontohan dan Pasar Sehat

Luwu Utara Religius dan Maju
Gelar Sosialisasi Sinergi APIP dan APH, Pemkab Luwu Utara Berkomitmen Ciptakan Pemerintahan Bersih

Gelar Sosialisasi Sinergi APIP dan APH, Pemkab Luwu Utara Berkomitmen Ciptakan Pemerintahan Bersih

Luwu Utara Religius dan Maju
Sebanyak 300 Pesepeda Gunung Ramaikan Event Wonderful Rongkong

Sebanyak 300 Pesepeda Gunung Ramaikan Event Wonderful Rongkong

Luwu Utara Religius dan Maju
Lewat

Lewat "Wonderful Rongkong", Luwu Utara Perkenalkan Potensi Pariwisata kepada Investor

Luwu Utara Religius dan Maju
Peduli Kesejahteraan Petani, Bupati IDP Hibahkan Ratusan Alsintan untuk 81 Poktan di Luwu Utara

Peduli Kesejahteraan Petani, Bupati IDP Hibahkan Ratusan Alsintan untuk 81 Poktan di Luwu Utara

Luwu Utara Religius dan Maju
Luwu Utara Raih 3 Penghargaan dari BI, Bupati IDP: Awal Digitalisasi Keuangan

Luwu Utara Raih 3 Penghargaan dari BI, Bupati IDP: Awal Digitalisasi Keuangan

Luwu Utara Religius dan Maju
Bupati Luwu Utara Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana

Bupati Luwu Utara Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana

Luwu Utara Religius dan Maju
Anggota Komisi V DPR Minta Pelabuhan Munte Dimaksimalkan Fungsinya

Anggota Komisi V DPR Minta Pelabuhan Munte Dimaksimalkan Fungsinya

Luwu Utara Religius dan Maju
Cegah Petani Luwu Utara Alami Kerugian, Bupati IDP Asuransikan 7.000 Ha Lahan Pertanian

Cegah Petani Luwu Utara Alami Kerugian, Bupati IDP Asuransikan 7.000 Ha Lahan Pertanian

Luwu Utara Religius dan Maju
Ruas Palandoan-Lambiri Belum Ditangani, Bupati IDP Janji Koordinasi dengan Pemprov Sulsel

Ruas Palandoan-Lambiri Belum Ditangani, Bupati IDP Janji Koordinasi dengan Pemprov Sulsel

Luwu Utara Religius dan Maju
Kejar Herd Immunity, Bupati IDP Optimistis Vaksinasi di Luwu Utara Capai 90 Persen

Kejar Herd Immunity, Bupati IDP Optimistis Vaksinasi di Luwu Utara Capai 90 Persen

Luwu Utara Religius dan Maju
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com