KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengimbau kepada masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
"Masyarakat harus menyadari akan pentingnya adaptasi kehidupan normal baru atau new normal. Terlebih saat pemberlakuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga di Luwu Utara,"ujar IDP melalui keterangan tertulis resmi, dikutip Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Adaptasi yang dimaksud tidak hanya pada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, tetapi juga dalam tradisi pernikahan.
Seperti diketahui, pesta pernikahan selama ini telah menjadi tempat kumpul dan silaturahmi keluarga sebelum pandemi menyerang.
Baca juga: Kades yang Gelar Pesta Pernikahan Saat PPKM Darurat Didenda Rp 48.000
"Adaptasi ini menjadi sangat penting. Dengan begitu, acara tetap terlaksana, protokol kesehatan (prokes) juga bisa berjalan untuk saling jaga kesehatan dan keselamatan," ujarnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri resepsi pernikahan drive thru pertama di Lutra yang digelar oleh salah satu pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Luwu Utara Handayani dengan sang mempelai laki-laki, Muhammad Rum di Simpurusiang Jalur dua Kurri Kurri, Kecamatan Masamba, Senin.
Dalam kesempatan itu, Indah turut memberikan apresiasi atas adaptasi kebiasaan baru dalam pelaksanaan pengantin tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada kedua mempelai dan keluarga yang telah mengikuti prokes," ucapnya saat agenda doorstop media dari dalam kendaraan pribadi.
Baca juga: Pemkot Depok Copot Lurah yang Gelar Pesta Pernikahan di Hari Pertama PPKM Darurat
Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan (Sulsel) ini berharap, resepsi new normal yang baru pertama kali digelar itu bisa jadi contoh bagi calon pasangan lain.
Tak hanya itu, ia juga ingin agar adaptasi terus disempurnakan supaya Luwu Utara semakin aman dan sehat.
Terkait resepsi pernikahan drive thru yang digelar, kedua mempelai tetap berada di pelaminan. Mereka menunggu tamu dan didampingi keluarga dekat dalam jumlah terbatas.
Sementara itu, para tamu undangan hanya perlu menyampaikan ucapan selamat dan doa restu dari atas kendaraan mereka.
Baca juga: Lurah yang Gelar Pesta Pernikahan di Depok Terancam Dijerat 3 Pasal Ini
Tidak seperti pernikahan secara normal selama ini, resepsi drive thru saat pandemi dibuat tanpa acara saling salam sebagai inti resepsi saat pemberian doa restu pada pernikahan.
Selain tanpa kontak langsung, dalam pernikahan tersebut juga tidak menyediakan jamuan makan secara prasmanan. Dengan demikian, tidak ada pula jejeran kursi yang tersedia untuk tamu serta bincang-bincang sembari bersantap.
Adaptasi pernikahan new normal itu dilakukan guna menghindari kerumunan. Hal ini termasuk seluruh pelaksana acara juga diwajibkan untuk mengenakan masker, kecuali kedua mempelai tetap mengenakan pakaian adat pengantin.
Melihat hal tersebut, Indah kembali memberikan apresiasi. Pasalnya, kedua pengantin rela menggelar pernikahan secara sederhana dan dilakukan dengan prokes yang ketat.
Baca juga: Pesta Pernikahan Dapat Picu Klaster Covid-19, Menko PMK: Harus Diwaspadai
Bahkan, selama acara berlangsung tidak ditemukan kemeriahan, dalam arti membuat kerumunan banyak orang dengan deretan tamu undangan.
Sebaliknya, dalam acara itu hanya tampak antrean kendaraan dan sekalipun ada keluarga juga bertugas untuk mengatur jarak kendaraan.
"Selamat sekali lagi untuk kedua mempelai. Semoga pernikahannya sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Amin," harap IDP.