KOMPAS.com – Bupati Indah Putri Indriani (IDP) kembali menerima kunjungan tim survei dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk meninjau lokasi rencana pembangunan Dam (Bendungan) Rongkong, Rabu (13/1/2021).
Indah berharap, kedatangan tim ini bisa membawa solusi atas segala permasalahan yang sering terjadi, utamanya penanganan banjir Sungai Rongkong.
“Kedatangan mereka tentu menjadi kabar baik, sebab Dam Rongkong diharapkan bisa menjadi solusi atas banjir yang selama ini melanda beberapa kecamatan di Luwu Utara,” katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/1/2020).
Pada kesempatan itu, Indah juga menjelaskan secara rinci dan detail terkait kondisi lapangan di wilayah yang menjadi lokasi rencana pembangunan DAM Rongkong.
Indah menjelaskan, sesuai kesepakatan, pemerintah daerah (pemda) akan kembali memasifkan sosialisasi kepada warga yang dulunya menyetujui pembangunan.
Baca juga: Bupati Luwu Utara Siap Jadi Penerima Vaksin Tahap Pertama
“Tapi karena sesuatu dan lain hal, mereka menolak direlokasi. Semoga perjuangan ini mendapat dukungan demi kebaikan bersama,” tandasnya.
Sementara itu, team leader survei Dam Rongkong dari Kemen PUPR Bambang Adi Rianto mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk melakukan survei pendataan lokasi rencana pembangunan Dam Rongkong di Kcamatan Sabbang.
“Hari ini kami menemui ibu Bupati untuk memohon dukungan dari Pemerintah Kabupaten Luwu Utara demi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kami di lapangan,” katanya usai menemui Bupati Luwu Utara.
Bambang mengungkapkan, studi kelayakan pembangunan Dam Rongkong sudah dilakukan sejak 2013. Namun, karena berbagai dinamika dan kendala yang ditemui di lapangan, rencana pembangunan bendungan menjadi terhambat.
Baca juga: Pemkab Luwu Utara Datangkan 15.000 Alat Rapid Antigen
“Nah, kami kembali ditunjuk untuk me-review hasil studi kelayakan tersebut, di mana sekarang sudah pada tahap perencanaan detail dengan 6 alternatif, yaitu Tandung 1, Tandung 2, Tandung 3 serta Binuang 1, Binuang 2 dan Binuang 3,” jelasnya.
Hasil studi kelayakan dari 6 alternatif itui, rencananya akan dilaporkan ke bupati. Bambang berharap hasil studi tersebut bisa kembali disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.
Pemkab Luwu Utara dibantu pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana diharapkan bisa membantu sosialisasi tersebut demi kelancaran rencana pembangunan dam.
“Nantinya kami memilih sesuai hasil survei yang kami dapatkan di lapangan dan hasilnya kami laporkan ke Bupati dan Kemen PUPR,” sebutnya.
Bambang menyebutkan, jika proses ini berjalan lancar, konstruksi pembangunan bendungan Sungai Rongkong akan dimulai pada 2023 hingga 2027 mendatang.
Baca juga: Bupati Indah Berharap Peta Desa Jadi Dasar Perencanaan Pembangunan Luwu Utara
“Bendungan yang akan dibangun sangat besar. Selain bisa dimanfaatkan untuk irigasi lahan selluas 30.000 hektar, bendungan ini juga dapat menampung air baku untuk masyarakat serta Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan 22 Megawatt,” paparnya.