KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi mengatakan, bantuan Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi korban banjir di Luwu Utara menjadi solusi sementara sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun.
Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara memprioritaskan DTH untuk para korban.
“Yang kami laksanakan dalam waktu dekat ini adalah segera menurunkan bantuan DTH dari BNPB untuk para pengungsi, sehingga mereka tidak lagi tinggal di tenda-tenda pengungsian,” katanya baru-baru ini di Masamba.
Seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban banjir, seperti pangan, air bersih, kesehatan, dan tempat tinggal.
Baca juga: Bupati Luwu Utara Targetkan Pengungsi Banjir Bandang Tinggalkan Tenda Pengungsian Sebelum 17 Agustus
Ini mengingat pemerintah ingin melihat para korban yang tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa hidup lebih tenang dan nyaman lagi di tempat yang lebih layak.
Pada pelaksanaannya nanti, DTH akan diberikan kepada para pengungsi korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal dan yang rumahnya rusak berat.
Oleh sebab itu, pengumpulan informasi data by name by address menjadi sangat penting.
Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Harmensyah menambahkan, pihaknya dibantu pemerintah kabupaten akan melakukan penilaian terhadap rumah terdampak bencana banjir bandang.
Selain DTH, dia mengatakan, pemerintah melalui dinas sosial akan memberikan tambahan bantuan berupa jaminan hidup (jadup).
Baca juga: Menteri Muhadjir Rayakan Idul Adha bersama Pengungsi Banjir Luwu Utara
“Ini kan bisa lebih cepat. Kalau di tenda pengungsian, mungkin satu atau dua minggu bisa tahan, tapi setelah itu bisa saja timbul masalah sosial.
Maka dari itu, sebutnya, bila para korban sudah berada di tempat yang lebih tertata dengan baik, misalnya di rumah keluarga, mereka akan lebih cepat dapat kenyamanannya.
“Ketimbang harus lama-lama di tenda pengungsian, tentu sambil menunggu hunian tetap selesai dibangun,” tutur Harmensyah.
Di tempat terpisah, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani berharap, penilaian yang dilakukan BNPB dan BPBD Luwu Utara bisa secepatnya selesai. Dengan demikian, DTH dari BNPB ini bisa segera tersalurkan dengan baik.
Baca juga: Dua Kali Menangis Saat Terima Bantuan Kemanusiaan, Bupati Luwu Utara: Saya Terharu
“Harapan kami, assessment BNPB dapat tuntas dalam waktu dua minggu ini, sehingga DTH-nya dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana yang memang betul-betul memenuhi kriteria,” harapnya.