KOMPAS.com - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menekankan, masyarakat harus melakukan mitigasi dan adaptasi untuk meminimalkan dampak dari bencana.
“Ada bencana yang tidak bisa kita hindari, misalnya banjir, tanah longsor, air pasang, dan puting beliung. Untuk itu, diperlukan mitigasi atau pencegahan, dan adaptasi," kata Indah, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Indah, saat memimpin gotong royong pembuatan tanggul darurat, di bantaran Sungai Masamba, Kamis (2/7/2020).
Indah mengatakan, mitigasi dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik, membuah sampah pada tempatnya, dan memastikan tidak ada pembukaan lahan yang mengganggu daerah tangkapan air di hulu sungai.
“ Mitigasi penting dilakukan sebab perubahan iklim bukan kuasa manusia, tapi kita bisa mengurangi dampaknya,” kata Indah.
Baca juga: Percepat Pembangunan Infrastruktur, Bupati Luwu Utara Fokus Buka Jalan Wilayah Terpencil
Sementara itu, yang dimaksud upaya adaptasi adalah tidak membangun rumah di daerah rawan longsor, dan bantaran sungai.
Indah pun mengingatkan, upaya tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak. Pasalnya, bencana adalah tanggung jawab bersama.
Adapun terkait kegiatan gotong royong tersebut dilakukan karena pada beberapa waktu lalu, Sungai Masamba mengalami banjir.
Baca juga: Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Luwu Utara: Poinnya Bukan Bantuan, Tapi..
Para Aparatur Sipil Negara (ASN), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), jajaran TNI, Polri, dan masyarakat, bahu-membahu pada kegiatan tersebut.
“Sembari menunggu solusi jangka menengah dan panjang yang akan ditempuh, kita membuat tanggul darurat di sepanjang bantaran Sungai Masamba,” kata Indah.
Pada kesempatan tersebut, Indah juga menyempatkan diri mengunjungi masyakarat sekaligus memantau penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Desa Maipi.