KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) tetap menyelesaikan ruas jalan Mabusa-Malimongan sepanjang 22 kilometer (km) di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu merupakan salah satu wujud upaya Pemkab Lutra untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, khususnya dalam menggerakkan ekonomi wilayah perdesaan dengan pembangunan infrastruktur.
Ruas jalan Mabusa-Malimongan sendiri ditujukan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Kecamatan Seko dan Rongkong.
Jalan yang dikerjakan sejak awal 2018 itu menghubungkan Dusun Mabusa, Desa Rinding Allo di Kecamatan Rongkong dan Desa Malimongan di Kecamatan Seko.
Baca juga: Luwu Utara Raih Opini WTP Ke-8, Bupati IDP: Ini Bukti Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Kini, masyarakat sudah bisa menikmati pembangunan jalan karena waktu tempuh antara dua tempat tersebut dapat ditempuh hanya dalam kurang-lebih tiga jam saja.
Padahal, dulunya masyarakat harus menempuh perjalanan seharian penuh. Kondisi makin parah saat intensitas hujan sedang tinggi.
Tentu saja, pembangunan jalan akan memudahkan akses transportasi masyarakat yang ingin menjual hasil komoditas perkebunan mereka.
"Sebelum jalur Mabusa-Malimongan dirintis, masyarakat yang ingin ke Seko Tengah dan Seko Lemo biasanya harus keliling dulu, sehingga jaraknya sangat jauh,” kata Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat (PUPR) Luwu Utara Suaib Mansur dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Ekonomi Luwu Utara Tumbuh 7,11 Persen, Tertinggi di Tana Luwu
Pernyataan itu, ia sampaikan saat mendampingi Bupati Lutra Indah Putri Indriani pada kunjungan kerja peninjauan jalan sekaligus peresmian sarana air bersih di Desa Malimongan, Senin (1/6/2020).
Suaib melanjutkan, dari 24 km, tinggal 2 km lagi yang sementara ini masih dibenahi pihak pemerintah daerah.
“Pembangunan infrastruktur jalan juga telah merambah ke wilayah pegunungan lainnya. Selain Rongkong dan seko, perbaikan jalan menuju ke Rampi sementara dalam tahap pemeliharaan,” sambung Kadis PUPR Lutra itu.
Pembangunan tersebut, menurut dia, dilatarbelakangi banyaknya desa yang memiliki produksi lokal unggulan, tetapi terkendala masalah infrastruktur jalan untuk memasarkan.
Baca juga: Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Luwu Utara: Poinnya Bukan Bantuan, Tapi..
“Kalau ini selesai, kami akan benahi yang lain agar pembangunan merata ke semua wilayah, termasuk Rampi yang saat ini sedang dalam pemeliharaan,” ujar Suaib.
Ia melanjutkan, ada beberapa tahapan dalam pembangunan jalan, mulai dari perintisan, pengerasan, dan pengaspalan jika memungkinkan.
“Kami pun tidak menampik bahwa ada kendala struktur jalan di Rampi. Tetapi kami tidak akan berhenti untuk mencari solusi,” kata dia.