KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengatakan, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) secara resmi akan disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19.
"BLT-DD ini dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Apbdes) maksimal 35 persen dari Dana Desa yang diterima desa atau lebih dari 35 persen dengan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten,” ungkapnya.
Bupati yang akrab disapa IDP tersebut mengatakan itu saat meluncurkan dan menyerahkan secara simbolis BLT-DD bagi warga yang terdampak Covid-19 di dua kecamatan, Rabu (13/5/2020).
Untuk besaran bantuan, bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini menjelaskan, tiap Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) akan mendapatkan Rp 600.000 selama tiga bulan.
Baca juga: 19.000 KK di Luwu Terima BST, Per Bulan Dapat Rp 600.000
Kepada penerima BLT, IDP berharap bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya tegaskan bahwa bantuan ini tidak untuk beli pulsa atau rokok. Tapi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” harapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Dia pun mengajak penerima bantuan agar sebisa mungkin membelanjakan uang yang didapat di desa masing-masing. Kalau pun barang yang dicari tidak tersedia, dia meminta untuk membelanjakan di desa tetangga dalam satu kecamatan.
“Ini dilakukan agar roda perekonomian tetap bergerak, sehingga masyarakat yang tidak menerima BLT juga dapat merasakan manfaatnya," harap IDP.
Pada kesempatan itu, IDP bersama Wakapolres Amir Madjid, Kajari Luwu Utara Indawan Kuswadi, dan Perwira Penghubung Syafruddin menyalurkan bantuan ke beberapa desa, yakni Lantang Tallang, Baloli, dan Sepakat di Kecamatan Masamba.
Baca juga: Bupati Luwu Utara Minta Setiap Desa Miliki Rumah Isolasi Mandiri
Turut mendampingi IDP, antara lain Ketua DPRD Basir, Inspektur Inspektorat Muchtar Jaya, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Misbah, dan Kepala Dinas Sosial Luwu Utara Besse A Pabeangi hingga ke Desa Tulung Sari Kecamatan Sukamaju.
Untuk banyaknya penerima, Desa Lantang Tallang yang menjadi desa pertama peluncuran BLT-DD terdapat 131 KPM, di Baloli 89 KPM, di Sepakat 149 KPM, dan Tulung Sari juga 149 KPM.
Adapun, kriteria penerima BLT-DD, yakni keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di desa bersangkutan, tidak termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako/ Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu Pra Kerja.
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada mereka yang kehilangan mata pencaharian, mempunyai anggota keluarga yang berpenyakit kronis atau menahun, dan belum terdata (exclusion error).
Baca juga: Bupati Luwu Utara Salurkan Bantuan PKH dan Sembako Senilai Rp 427 Juta
“Jadi, jika ada diantara kita yang merasa dobel menerima bantuan, ataukah ada saudara kita berhak tapi belum terdata, segera laporkan," terangnya.
Dia mengatakan itu usai menyerahkan bantuan secara simbolis dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Misbah melaporkan, prinsip segala keputusan terkait penerima BLT-DD adalah hasil Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
"Pertama, dilakukan pendataan oleh Relawan Desa Lawan Covid-19 dan menerima surat tugas dari Kades, pendataan terfokus mulai dari RT, Dusun, dan Desa,” terangnya.
Lalu, dokumen pendataan dibahas dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk validasi dan finalisasi data penerima yang dituangkan dalam Berita Acara dan ditandatangani kepala desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Baca juga: Kunjungi Pabrik Penggilingan Padi, Bupati Luwu Utara Borong 5 Ton Beras untuk Warga
“Selanjutnya, dibuatkan Peraturan Kepala Desa tentang Penerima BLT-DD dan dilaporkan ke camat untuk dibuatkan Surat Keputusan yang selanjutnya dilaporkan camat kepada bupati dan ditembuskan ke Inspektorat dan Dinas PMD," terangnya.