KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani meminta setiap desa harus memiliki rumah isolasi mandiri.
"Sebab, saat ini banyak kasus anak-anak kita yang pulang kampung, protokolnya, mereka harus menjalani isolasi atau karantina mandiri,” ujarnya saat berkeliling desa-desa dengan sepeda motor di Kecamatan Rampi, Selasa (21/4/2020).
Bupati yang akrab disapa IDP ini juga menjelaskan, rumah isolasi mandiri yang diadakan tersebut bisa dibiayai dana desa.
“Saya tegaskan juga agar segera melakukan percepatan realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) untuk penanganan Covid-19, dan agar tidak ada yang boleh memanfaatkan dana desa jika tidak sesuai dengan peruntukannya," tegasnya.
Adapun, kegiatan berkeliling desa yang dilakukan IDP ini untuk merespon laporan Dinas Kesehatan ( Dinkes) Lutra terhadao orang tanpa gejala ( OTG) yang melakukan perjalanan ke Kecamatan Rampi.
Baca juga: Kunjungi Pabrik Penggilingan Padi, Bupati Luwu Utara Borong 5 Ton Beras untuk Warga
“Sosialisasi pencegahan Covid-19 kami lakukan keliling desa sebagai langkah merespons laporan Dinkes mengenai cukup banyak OTG pelaku perjalanan di Kecamatan Rampi,” terangnya seperti keterangan tertulisnya, Rabu (22/4/2020).
Data dari Dinkes Lutra melaporkan, Kecamatan Rapi memiliki cukup banyak OTG meski tidak ada satu pun orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).
Untuk itu, dia pun menegaskan saat ini pencegahan lebih baik daripada mengobati. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Hal paling mudah kita lakukan adalah menerapkan rajin mencuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir dan mengonsumsi makanan yang bergizi," ujarnya mengedukasi warga di sela-sela penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan program sembako.
Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Bupati Luwu Utara Salurkan Bantuan PKH dan Sembako
Selain faktor banyaknya OTG, laporan Dinkes juga menyebut tingkat kesadaran terkait pandemi Covid-19 masih kurang karena daerah tersebut tergolong terisolir.
Hal ini dilihat dari masih cukup banyaknya masyarakat yang suka berkumpul, anak-anak usia sekolah yang bermain di luar rumah, dan masih jarangnya warga menggunakan masker saat aktivitas luar rumah.
Salah satunya adalah desa yang didatangi IDP, yaitu Desa Dodolo. Di sini masih cukup banyak penerima PKH yang mendatangi Mess Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menerima PKH tanpa menggunakan masker.
Adapun, Desa Dodolo ini berjarak sekitar 6 kilometer (km) dari ibu kota kecamatan dan harus ditempuh dengan mengendarai sepeda motor melewati dua jembatan gantung dan menyeberangi sungai.
Sementara itu, Camat Rampi Suryadi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan kerja Bupati Luwu Utara meski di masa pandemi.
Baca juga: Bupati Luwu Utara Salurkan Bantuan PKH dan Sembako Senilai Rp 427 Juta
"Mewakili masyarakat dan pemerintah kecamatan, kami mengucapkan terima kasih atas waktu yang diluangkan ibu bupati di tengah kesibukannya untuk memperhatikan langsung masyarakat Rampi,” terangnya.
Menurunnya, kunjungan IDP untuk penanganan Covid-19 juga memastikan semua bantuan dari pemerintah daerah dan pusat sudah diserahkan tepat sesuai dengan jumlah dan sasarannya.