KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, pelaksanaan ibadah pada bulan Ramadan atau akhir April mendatang sebisa mungkin dilaksanakan di rumah secara berjemaah dengan keluarga.
“Ini momentum bagi kita untuk berjemaah bersama keluarga di rumah,” kata Indah, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Meski begitu Indah mengakui, hal tersebut tidak mudah dilakukan. Namun itu harus dilakukan karena pemerintah pusat telah mengeluarkan keputusan pembatasan sosial berskala besar.
Baca juga: Imbauan Sejumlah Organisasi Keagamaan Terkait Ibadah di Tengah Pandemi Covid-19
Hal tersebut dikatakan Indah, saat menggelar pertemuan terbatas bersama para tokoh agama dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di Aula La Galigo Kantor Bupati, Rabu (1/4/2020).
Pertemuan tersebut digelar untuk membahas percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (Covid-19) menjelang bulan suci Ramadan.
Di kesempatan yang sama, Indah mengatakan, peran serta seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama, sangat dibutuhkan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Hal tersebut agar kehidupan kita bisa kembali normal,” kata Indah.
Untuk itu, Indah meminta para tokoh agama memberi pemahaman kepada umat tentang beribadah di rumah.
“Kami meminta bapak, ibu, dan para tokoh agama memberi pemahaman kepada masyarakat untuk beribadah di rumah. Hal tersebut tidak mengurangi kekhusyukan ibadah,” kata Indah.
Baca juga: MUI: Hindari Ibadah dengan Cara Berkerumun
Ketua DPRD Lutra, Basir yang hadir dalam pertemuan tersebut juga mengatakan hal yang serupa dengan Indah.
“Siapa lagi yang bisa membantu pemerintah kalau bukan kita, karena kitalah yang paling dekat dengan jemaah kita sendiri,” kata Basir.
Senada dengan Indah, Kepala Kantor Kementerian Agama Lutra, Nurul Haq, juga meminta masyarakat beribadah di rumah.
“Kita tetap beribadah, hanya saja tempatnya pindah dari rumah ibadah ke rumah masing-masing,” kata Nurul.
Seluruh tokoh agama yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat dan menyetujui imbauan yang dikeluarkan pemerintah.
“Kalau perlu, tekankan terus kepada masyarakat agar lebih terdengar, sehingga Indonesia khususnya Luwu Utara, bisa terlepas dan terbebas dari ancaman wabah Covid-19,” kata Ustaz Dullah Bingkasa.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Ibadah Berjemaah Bisa Dihentikan demi Keselamatan Publik
Sementara itu Wakapolres Lutra, Kompol Amir Majid, mengimbau masyakarat untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak sementara waktu ini.
“Jika ada, mohon maaf sebesar-besarnya, akan kami tindak tegas,” kata Amir.