KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani bermalam di desa terpencil, tepatnya Dusun Tumadi, Desa Tulak Tallu, Kecamatan Sabang, Sabtu (29/2/2020) sampai Minggu (1/3/2020).
Kunjungan bupati itu merupakan bagian dari program Semalam di Desa yang telah dimulai sejak 2017.
“Sengaja saya datang dan mengajak seluruh perangkat daerah untuk hadir bersama merasakan denyut nadi masyarakat yang ingin merasakan hasil pembangunan secara merata,” kata Indah dalam keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Ia melanjutkan, program itu ditujukan agar masyarakat dan pemerintah bisa duduk bersama, saling berbagi informasi dan mencari solusi terhadap persoalan.
Baca juga: Luwu Utara Anggarkan Rp 11 Miliar untuk Perbaiki Jalan Patila-Munte
“Daerah terpencil bisa saja ingin menyampaikan harapan ke pemerintah. Namun karena jarak, tidak tersampaikan,” imbuh Bupati peraih anugerah kebudayaan dari PWI itu.
Pihaknya pun senang bisa untuk menjemput bola guna mendekatkan pemerintah dan pelayanan pelayanan kepada masyarakat.
Dusun Tumandi yang dihuni 60 kepala keluarga itu berjarak sekitar 4 kilometer (km) dari pusat Desa Tulak Tallu.
Masalah pertama adalah kondisi jalan yang menanjak dan belum beraspal. Meski pernah diperbaiki melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) lima tahun lalu, kondisi jalan kembali rusak.
Sarana air bersih di Dusun Tumandi juga belum memadai. Di beberapa rumah yang menjadi pondokan bupati, airnya tampak keruh. Warga pun mengeluhkan masalah itu kepada bupati.
Selanjutnya, sumber listrik yang berasal dari tenaga surya membuat warga harus berbagi energi yang masih terbatas. Bahkan, Bupati Indah harus menginap di kamar tanpa lampu.
Baca juga: Lestarikan Tenun Rongkong, Bupati Luwu Utara Raih Penghargaan
“Kalau masuk kamar harus menggunakan penerangan lampu ponsel, tetapi itulah esensi program Semalam di Desa, merasakan yang dirasakan masyarakat selama ini,” kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lutra, Abdul Hamid.
Masalah selanjutnya ada di koneksi internet. Dusun Tumandi memang sudah terjangkau jaringan seluler, tetapi masih sebatas panggilan suara. Untuk layanan data, masih belum tersedia.
Warga mengaku sedih jika anak-anak mereka harus pergi jauh ke kota untuk mencari jaringan jika ada tugas yang butuh jaringan internet.
Keluhan itu disampaikan saat sesi dialog bertajuk Mata Pintar Menjawab (masyarakat bertanya, pemerintah menjawab) sebagai acara inti program Semalam di Desa.
Baca juga: Ini Antisipasi Pemkab Luwu Utara Hadapi Angin Monsun Asia
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Luwu Utara Misbah, Dusun Tumandi di Desa Tulak Tallu termasuk desa tertinggal berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) 2019.
Meski demikian, desa itu sukses membangun embung desa dari dana Kementerian Desa ( Kemendes) 2019.
“Di samping potensi sumber daya alam yang banyak belum dikelola secara maksimal, Desa Tulak Tallu termasuk dalam kawasan perdesaan berdasarkan Perbup No 56 tahun 2019 tentang pembangunan kawasan perdesaan daerah tangkapan air sungai Rongkong,” kata Misbah.
Sementara itu, program Semalam di Desa tersebut juga turut menggelar pemeriksaan mata dan membagikan kacamata baca secara gratis.