KOMPAS.com – Bupati Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, Anggaran senilai Rp 11,288 miliar sudah masuk dalam Anggaran Pendapaan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020.
Alokasi anggaran itu merupakan pengerjaan lanjutan dari total panjang jalan ruas Patila-Munte sepanjang 10,03 kilometer (km).
“Tahun ini, kami kembali akan mempercepat penyelesaian jalan menuju Pelabuhan Munte,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/2/2020).
Indah melanjutkan, ruas jalan itu sangat penting, mengingat Pelabuhan Munte akan segera berfungsi.
Baca juga: Lestarikan Tenun Rongkong, Bupati Luwu Utara Raih Penghargaan
Kementerian Perhubungan pun sudah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara untuk membenahi akses jalan sebelum pelabuhan dioperasionalkan.
Indah merinci, alokasi anggaran tersebut lebih khusus ditujukan untuk perbaikan jalan yang masuk kategori rusak berat.
Dia melanjutkan, kondisi jalan saat ini sepanjang 1,6 km dengan lebar 3,5 meter sudah teraspal. Jalan itu dikerjakan melalui APBD 2016.
Pada APBD 2018, perbaikan jalan kembali diintervensi sepanjang 2,5 km dengan lebar 5,5 meter.
Baca juga: Ini Antisipasi Pemkab Luwu Utara Hadapi Angin Monsun Asia
Tahun ini, pengerjaannya adalah sepanjang 5,93 km dengan lebar 3,5 meter yang kondisinya rusak berat.
Ruas yang rusak berat itu akan diintervensi sepanjang 2,5 km. Rencananya, jalan akan diperbaiki dengan konstruksi rigid pavement (beton) agar lebih tahan dengan beban kendaraan yang akan melintasinya.
Indah melanjutkan perbaikan jalan itu adalah bukti komitmen pemerintahannya di tahun ketiga dalam menggunakan APBD tahun anggaran 2020.
“Walaupun sulitnya minta ampun, terbatas minta ampun, tapi demi mendukung sektor agro industri di Luwu Utara, maka kami alokasikan Rp 11 miliar lebih untuk ruas Munte,” ujar dia.
Baca juga: Pesawat Kargo Perintis Terbang Perdana, Layani Daerah Terpencil di Luwu Utara
Oleh karena keterbatasan anggaran, Indah mengakui, masih tersisa 3,43 km yang belum tertangani. Ia pun berharap, sisa ruas itu akan diselesaikan pada tahun anggaran berikutnya.
Menurut Indah, pembangunan infrastruktur di wilayahnya diprioritaskan guna menunjang langsung aktivitas perekonomian masyarakat.
Pada kesempatan lain, Indah juga berharap agar usai jalan menuju Munte dibenahi, lalu lintas perdagangan di sektor perkebunan bisa semakin lancar, khususnya kelapa sawit.
Baca juga: Jajal Rintisan Jalan Baru Luwu Raya-Toraja, Ini Tanggapan Gubernur Sulsel
“Kami berharap harga sawit (TBS) di Luwu Utara makin kompetitif di pasaran yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan petani, khususnya petani sawit,” ujar dia.
Pernyataan itu Indah sampaikan usai meresmikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kasmar Matano Persada di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, dengan nilai investasi Rp 170 miliar.
Dirinya yakin harga sawit yang sekarang sudah mencapai Rp 1.250 per kilogram (kg) bisa tembus sampai Rp 1.300 per kg, bahkan sampai Rp1.500 per kg.
“Saya dapat bocoran dari BPS bahwa pertumbuhan ekonomi Luwu Utara kembali meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,4 persen,” ujar Indah.
Baca juga: Warga di Luwu Temukan Benda Mirip Mortir di Timbunan Tanah Urukan
Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan itu melanjutkan, hasil tersebut masih didominasi oleh sektor perkebunan.
Karena itu, imbuh dia, kebijakan Pemkab Luwu Utara untuk selalu mendukung sektor perkebunan tersebut tidaklah salah.
"Sekarang tinggal masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk sama-sama mengawalnya," sambung Indah.
Dia pun mengajak semua pihak untuk mengawal bersama sebab legislatif dan eksekutif sudah berkomitmen untuk mendukung apa yang diharapkan masyarakat.
Baca juga: Pilkada Luwu Utara, Memungkinkan untuk 4 Pasang Calon dari Parpol, 9 Independen
“Semua ini demi kesejahteraan masyarakat Luwu Utara,” ujar bupati peraih anugerah kebudayaan PWI pada Hari Pers Nasional baru-baru ini di Banjarmasin itu.