KOMPAS.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengapresiasi peran Rumah Inklusif Kebumen sebagai model nyata pemberdayaan komunitas difabel yang lahir dari semangat kemandirian dan solidaritas sosial.
Ia mendorong agar model serupa dapat diduplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
“Rumah Inklusif Kebumen ini luar biasa. Merangkak dari bawah dengan pengorbanan, kemandirian, ketekunan, dan kesabaran mewujudkan harapan,” ujar Cak Imin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/11/2025).
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jumat (7/11/2025). Kegiatan tersebut diawali dengan acara Dialog Pemberdayaan Afirmatif Berbasis Komunitas di Rumah Inklusif Kebumen.
Cak Imin hadir bersama jajaran kementerian dan disambut hangat oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani, Wakil Bupati Zaeni Miftah, anggota legislatif, serta jajaran pejabat daerah.
Sambutan istimewa juga datang dari Founder Rumah Inklusif Kebumen, Muinatul Khoiriyah (Iin), dan suaminya Ahmad Murtajib, yang menjadi penggerak utama lahirnya komunitas tersebut.
Baca juga: Nasib Pilu Bocah Disabilitas di Karawang Kritis Usai Dikeroyok karena Dikira Pencuri
Acara dibuka dengan fashion show yang menampilkan anggota komunitas disabilitas mengenakan Batik Pegon, karya khas Kebumen yang memadukan batik tradisional dengan aksara Arab. Penampilan itu menuai decak kagum dari Cak Imin dan para tamu undangan.
Dalam kesempatan itu, Iin menceritakan perjalanan berdirinya Rumah Inklusif Kebumen yang dirintis sejak 2011. Gagasan tersebut lahir dari pengalaman pribadinya sebagai orangtua anak berkebutuhan khusus yang kerap menghadapi stigma sosial.
Ia kemudian menginisiasi komunitas yang berfokus pada pendampingan keluarga difabel, terutama mereka yang pernah mengalami perundungan, keterasingan, dan krisis kepercayaan diri.
“Kalau bicara keluarga, kami memiliki ratusan anggota. Rumah ini memang bukan asrama, tapi selalu ramai karena menjadi tempat tinggal dan belajar bersama,” tutur Iin.
Di hadapan Cak Imin, Iin juga menyampaikan aspirasi para orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas berat.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian bukan hanya pada anak difabel, tetapi juga pada beban psikologis dan ekonomi para orangtua pendamping.
Baca juga: Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kemendikdasmen Fokus Evakuasi dan Pendampingan Psikologis
“Sekaya-kayanya keluarga, ketika punya anak difabel, sungguh sangat berat,” ucap Iin lirih.
Cak Imin menanggapi dengan empati. Ia menilai bahwa perjuangan orangtua dan pendamping adalah bagian penting dari ekosistem pemberdayaan difabel yang harus dilindungi negara.
“Tugas kita semua adalah memastikan ruang penghormatan yang sama bagi difabel, serta memerangi bullying dan diskriminasi,” tegasnya.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar berdialog dengan masyarakat di Rumah Inklusif Kebumen dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jumat (7/11/2025).Dalam sesi dialog, seorang ibu bercerita tentang perjuangannya membesarkan anak difabel setelah ditinggalkan suaminya dan kini tinggal di Rumah Inklusif. Momen itu membuat suasana haru.
Menanggapi kisah tersebut, Cak Imin menyampaikan kalimat yang menggugah.
“Allah tidak akan memberikan anak istimewa kepada orangtua yang tidak istimewa. Karena itu, Bapak dan Ibu semua adalah orang-orang istimewa,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah menyerahkan sejumlah bantuan, di antanya Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp 50 juta.
Baca juga: Pembiayaan Ultramikro PNM Dinilai Efektif Tekan Kemiskinan dan Perkuat Ekonomi Akar Rumput
Selain itu, diserahkan pula bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial dari Sentra Satria Baturaden senilai Rp 205,5 juta. Bantuan ini mencakup pemenuhan kebutuhan hidup layak, penyediaan alat bantu aksesibilitas, serta dukungan kewirausahaan bagi komunitas difabel.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk memperluas kebijakan pembangunan inklusif melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara adil dan merata.
“Program kami mencakup pembangunan berkeadilan gender, disabilitas, dan inklusi sosial. Semoga bantuan yang diberikan dapat memperkuat operasional Rumah Inklusif Kebumen,” ujar Lilis.
Atas komitmen itu, Pemkab Kebumen meraih Anugerah Prakarsa Inklusi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia. Apresiasi ini diserahkan kepada Bupati Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah usai Hari Jadi ke-396 Kebumen pada Kamis (21/8/2025).
Selain itu, Pemkab Kebumen juga menerima Mandaya Awards 2025 kategori kabupaten atas keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Cak Imin kepada Bupati Kebumen Lilis Nuryani dalam acara yang berlangsung di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Pertamina Bawa 7 UMKM ke Agrinex 2025, Dorong Produk Pertanian Naik Kelas
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar didampingi Bupati Kebumen Lilis Nuryani berbelanja di Pameran UMKM Kebumen ?Wastra Kriya Festival 2025?,Usai mengunjungi Rumah Inklusif Kebumen, Cak Imin melanjutkan agenda ke Alun-alun Pancasila Kebumen untuk menghadiri Dialog Interaktif bertema “Membangun Kemandirian Ekonomi melalui UMKM Mikro”.
Sebelum berdialog, ia meninjau dan berbelanja di Pameran UMKM Kebumen “Wastra Kriya Festival 2025”, yang menampilkan produk unggulan seperti kuliner, kriya, dan fesyen lokal.
Dalam sambutannya, Cak Imin menyoroti persoalan klasik yang kerap dihadapi pelaku UMKM, yaitu akses permodalan dan literasi keuangan.
“Tanggung jawab pemerintah adalah memberi kemudahan akses permodalan melalui program, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Tapi pelaku UMKM juga harus aktif memanfaatkan semua potensi yang tersedia,” kata Cak Imin.
Ia menekankan bahwa selain modal, pelaku usaha juga membutuhkan mental tangguh dan kemampuan mengelola keuangan.
Baca juga: Stabilitas Sektor Keuangan Tetap Terjaga, OJK Waspadai Pelemahan Permintaan Domestik
Cak Imin kemudian memberikan apresiasi kepada Inamikro, lembaga pembiayaan yang dinilainya berhasil memadukan pendanaan dengan pendampingan usaha.
Di sela acara, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Inamikro dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag KUKM) Kebumen sebagai lanjutan program pendampingan UMKM lokal.
Dalam kegiatan yang sama, dilakukan pula penyerahan simbolis Program Perlindungan bagi 2.661 pekerja penderes kelapa yang tergolong berisiko tinggi. Iuran jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan mereka dibayarkan oleh pemda melalui dana Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025.
Selain itu, diserahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 190,51 juta kepada ahli waris almarhum Ahmad Khakim, perangkat Desa Pondok Gebangsari, Kecamatan Kuwarasan.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Pencairan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan?
Santunan itu mencakup jaminan kematian, Jaminan Hari Tua (JHT), beasiswa pendidikan untuk dua anak, dan pensiun bulanan.
Secara simbolis juga diserahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebumen Bumirejo 1, yang mendaftarkan 50 pekerjanya sebagai peserta aktif.