KOMPAS.com - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik bersama jajarannya melakukan peninjauan lokasi tempat pengolahan sampah (TPS) di sekitar Pasar Baleendah, Rabu (16/10/2024).
Mewakili Dikky Achmad Sidik, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Utamanya, sebut dia, mengenai pengurangan pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KKB).
“Kami juga ingin mengoptimalkan pengelolaan dan pengolahan sampah di Bandung Raya, khususnya di Kabupaten Bandung,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/10/2024).
Dicky menambahkan bahwa TPS di pasar tidak hanya menampung sampah dari para pedagang, tetapi juga sampah dari lingkungan sekitar Pasar Baleendah, mengingat Kecamatan Baleendah tidak memiliki TPS.
Baca juga: 9 Kategori Pemilih Ini Bisa Pindah TPS Saat Pemungutan Suara Pilkada Jateng
Pernyataan tersebut disampaikan Dicky setelah melakukan kunjungan lapangan mendampingi Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik, bersama jajaran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung dan Camat Baleendah Eef Syarif Hidayatullah.
Pada kesempatan tersebut, Dicky mengungkapkan pentingnya edukasi kepada masyarakat dan pedagang mengenai pengelolaan sampah.
“Kami berupaya mengurangi pembuangan sampah ke TPS dan TPA. Disdagin telah melakukan edukasi untuk memilah sampah organik, anorganik, dan bahan berbahaya dan beracun (B3),” ujarnya.
Dicky menjelaskan bahwa sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh pedagang adalah organik, sedangkan sampah anorganik, seperti kertas dan plastik, relatif sedikit.
Baca juga: Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?
“Jika diolah dengan baik, sampah tersebut bisa memiliki nilai jual. Contohnya, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot, yang kemudian dapat digunakan sebagai pakan ikan lele dan ikan mas,” tuturnya.
Dalam rapat koordinasi (rakor) sebelumnya, Dicky meminta Pjs Bupati Bandung agar pengelola sampah di TPS mendapatkan edukasi dan dilengkapi dengan alat untuk mengolah residu sampah.
“Kami ingin memastikan bahwa sisa residu tidak langsung dibuang ke TPA,” ucapnya.
Dicky juga menyebutkan beberapa catatan untuk ke depan, antara lain pentingnya edukasi pengelolaan sampah melalui program DLH Kabupaten Bandung dan penyediaan alat pengolahan sampah, seperti insinerator dan alat pencacah sampah.
Baca juga: Land Cruiser Pengusaha Pallubasa Serigala Tabrak Kontainer, Istri dan Anak Tewas
“DLH juga harus menyediakan kontainer untuk memudahkan pemilahan sampah. Jika pada 2025 DLH belum bisa menyediakan alat, Disdagin siap untuk menyediakan alat pengolahan secara mandiri,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Dicky melaporkan bahwa Pjs Bupati Bandung juga melakukan monitoring harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Baleendah.
“Alhamdulillah, di Pasar Baleendah, ketersediaan kebutuhan pokok cukup, tidak ada barang langka, dan harga stabil serta tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET),” ujarnya.
Monitoring tersebut dilakukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan tidak meningkat secara signifikan.