KOMPAS.com - Persoalan sampah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pemkab Bandung berkomitmen untuk melakukan optimalisasi pengelolaan sampah, terutama setelah adanya pembatasan pengiriman sampah ke Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik mengungkapkan bahwa pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan rapat koordinasi (rakor) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar, Minggu (13/10/2024).
Rapat tersebut membahas rencana ke depan terkait pengendalian sampah, mengingat kapasitas TPPAS Sarimukti yang memerlukan optimalisasi pengelolaan di kabupaten dan kota se-Bandung Raya.
Baca juga: Bakal Ada 2 Kali Debat Kandidat Pilkada Kabupaten Bandung
“Pemkab Bandung berupaya mengoptimalkan pelayanan sampah yang akan dibawa ke TPAS Sarimukti. Kami mempunyai kuota sekitar 40 rit setiap hari, dan kami berusaha untuk memenuhinya,” kata Dikky dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/10/2024).
Untuk sisa sampah yang belum terangkut, lanjut dia, Pemkab Bandung akan mengolahnya di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengolahan Sampah.
Sekitar 38 ton sampah per hari yang belum terangkut akan diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di Kabupaten Bandung, taermasuk di Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (PUSPA) Jelekong dan Citaliktik Soreang.
Baca juga: Warga Keluhkan Sampah dan Longsor di Bantaran Kali Ciliwung, Rano Karno Janji Lanjutkan Normalisasi
Dikky menambahkan bahwa sisa sampah tersebut akan diolah menjadi bahan yang bermanfaat seperti refuse derived fuel (RDF) maupun kompos.
Ia mengungkapkan bahwa upaya tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Pemkab Bandung akan terus berusaha mengoptimalkan TPST lainnya untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, termasuk Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
“Mari kita bersama-sama mengoptimalkan pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga masing-masing. Kita harus memilah sampah, baik organik maupun anorganik, agar lebih mudah dalam pengelolaan,” imbuhnya.