KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah meluncurkan serangkaian program inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, terutama perempuan.
Melalui pelatihan keterampilan dan dukungan modal, Pemkab Bandung berkomitmen untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Pemkab Bandung adalah menyelenggarakan pelatihan di berbagai bidang, mulai dari bahasa asing, tata rias, tata boga, hingga keterampilan teknis seperti perbengkelan dan budi daya ikan.
Pelatihan tersebut dirancang untuk memberi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing di Pasar Kerja, Fresh Graduate Lakukan Dua Hal Ini
“Pemerintah sudah menyiapkan, tinggal ada kemauan dari masyarakatnya. Bagi saya tidak ada istilah menganggur," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Kang DS, sapaan akrabnya, dalam kegiatan Rembug Bedas ke-189 di Gedung Serbaguna Suka Laksana Desa Karyalaksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Selasa (17/9/2024).
Bupati Bedas itu mengungkapkan bahwa warga yang menganggur dan mengikuti pelatihan akan mendapatkan sertifikasi di bidang keahlian mereka. Sertifikasi ini kemudian akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
Baca juga: Mimpi Para Difabel dalam Job Fair Banyuwangi 2024
Kang DS menjelaskan bahwa Pemkab Bandung, melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bandung rutin mengadakan job fair yang menyediakan ratusan lowongan kerja di berbagai perusahaan di Kabupaten Bandung.
“Job fair ini menawarkan antara 300 hingga 1.000 lowongan kerja. Kami telah melaksanakan ini, dan hasilnya, angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung telah menurun dari 8,52 persen menjadi 6,32 persen,” jelasnya.
Kang DS menyebut bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa program Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan, serta penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), memberikan manfaat yang signifikan.
Untuk diketahui, Pemkab Bandung melalui program Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan mampu meminjamkan uang hingga Rp 70 miliar.
Program tersebut dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya mereka yang baru lulus pelatihan, agar dapat memulai usaha tanpa harus terjebak dalam utang yang memberatkan.
“Pinjaman pertama sebesar Rp 2 juta, jika berhasil bisa ditingkatkan menjadi Rp 5 juta, dan selanjutnya hingga Rp 10 juta,” ujar Kang DS.
Dengan syarat yang mudah dan proses yang sederhana, program tersebut memungkinkan masyarakat untuk merintis usaha, seperti berdagang makanan, kerajinan tangan, atau bahkan membuka usaha kecil lainnya.
Baca juga: Utamakan Edukasi, Dirut BRI Bagikan 5 Jurus Majukan UMKM Indonesia
Kang DS menyampaikan bahwa program Pinjaman Modal Bergulir tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan telah menjangkau 35.000 nasabah. Dana diprogram ini dikelola oleh PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja (Perseroda) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB.
“Setelah pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan modal. Mereka bisa memanfaatkan program ini sebagai solusi. Pemerintah hadir untuk membantu, dengan harapan agar masyarakat Kabupaten Bandung dapat mencapai kesejahteraan,” imbuh Kang DS.
Pemkab Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Pemkab Bandung telah menerbitkan 129.305 Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga 17 September 2024.
"Sejak saya menjabat Bupati Bandung selama tiga tahun empat bulan, kami telah mengeluarkan hampir 129.305 NIB," ujar Kang DS di hadapan masyarakat setempat.
Ia mengungkapkan bahwa proses pembuatan NIB tersebut gratis, dan masyarakat dapat mengurusnya secara mandiri dengan datang langsung ke Mall Pelayanan Publik (MPP) di Soreang.
Baca juga: Kantor Imigrasi Ponorogo Buka Layanan Paspor di MPP Trenggalek
“Selain itu, kami juga menyediakan layanan langsung di acara Rembug Bedas, di mana petugas akan membantu proses pembuatan NIB di desa-desa. Dengan syarat yang mudah, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor WhatsApp, dan email, NIB bisa segera diterbitkan," jelas Kang DS.
Ia menambahkan bahwa selain menyediakan layanan di acara-acara tertentu, petugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga melakukan pendampingan di desa-desa dan kecamatan.
"Kami berharap pemerintah desa dan kecamatan semakin aktif dalam sosialisasi. Jika ada kendala, masyarakat bisa berkoordinasi dengan petugas DPMPTSP untuk mendapatkan bantuan," tutur Kang DS.