KOMPAS.com - Bupati Dadang Supriatna menekankan pentingnya program Bupati Ngamumule Desa (Bunga Desa) sebagai sarana untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat serta mendengar langsung aspirasi dari warga.
Program tersebut telah berjalan selama 3,4 tahun masa kepemimpinan Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, dan telah menyentuh 180 desa di Kabupaten Bandung.
Kang DS mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak aspirasi dari masyarakat terkait peningkatan pembangunan di pedesaan.
Aspirasi tersebut, kata dia, disampaikan masyarakat setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan kegiatan Rembug Bedas di Desa Sukaluyu dan Margaluyu, serta program Bunga Desa di Desa Margamulya.
Baca juga: 4 Kategori Guru yang Masuk Prioritas di PPPK Guru 2024
"Salah satu prioritas utama adalah perbaikan dan penataan jalan. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menata dan memperbaiki infrastruktur jalan,” ujar Kang DS dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/9/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Kang DS saat menghadiri pagelaran seni dan budaya wayang golek di Lapangan Olahraga Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (3/9/2024).
Ribuan warga Desa Margamulya dan desa lainnya di Kecamatan Pangalengan, memadati lapangan untuk menyaksikan pagelaran tersebut. Acara ini merupakan bagian dari program Bunga Desa yang diinisiasi oleh Pemkab Bandung.
Baca juga: Kronologi Bocah di Magetan Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata Desa
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen Kang DS dalam membangun desa-desa di Kabupaten Bandung melalui program Bunga Desa.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya dapat kembali melaksanakan program Bunga Desa di Kecamatan Pangalengan.
Dalam kesempatan tersebut, Kang DS berharap semua program prioritas yang telah diluncurkan oleh Pemkab Bandung akan memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat.
"Di antara program prioritas tersebut adalah insentif untuk guru ngaji dengan anggaran sebesar Rp 109 miliar per tahun," ujarnya.
Baca juga: Asosiasi Sebut PP 28 Tahun 2024 Matikan Ekonomi Petani Tembakau
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bandung telah memberikan hibah kepada petani, terutama di Kecamatan Pangalengan yang dikenal dengan banyaknya petani.
"Kami telah mengklasifikasikan petani menjadi tiga kategori, yaitu pemilik, penggarap, dan buruh tani. Mulai 2024, para petani ini akan mendapatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan," jelasnya.
Selain itu, insentif juga diberikan kepada hampir 17.000 guru ngaji, serta perangkat desa, seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), perlindungan masyarakat (Linmas), dan kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK).
Selama tiga tahun masa kepemimpinannya, Kang DS menyebutkan bahwa sekitar 22.000 rumah telah diperbaiki dalam program rumah tidak layak huni (rutilahu).
Baca juga: Pemkot Batu Siapkan Rp 2,91 Miliar untuk Renovasi 97 Rumah Tidak Layak Huni
Ia juga menyoroti bahwa Kecamatan Pangalengan, yang merupakan salah satu destinasi wisata, memiliki potensi untuk menjadi pusat seni dan budaya.
"Di Kecamatan Pangalengan ternyata banyak seniman. Kami berencana untuk membangun padepokan atau sanggar untuk mendukung para seniman, yang akan dikolaborasikan dengan pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut," kata Kang DS.
Ia juga menegaskan komitmennya terhadap perbaikan infrastruktur, terutama jalan, yang akan terus menjadi prioritas.
Meskipun sudah dilakukan perbaikan dari pintu Pangalengan hingga Kertasari, kata Kang DS, masih ada jalan yang perlu diperbaiki, dan program tersebut akan berkelanjutan.
Baca juga: Mitsubishi Pajero Sport Terbaru Tertangkap Kamera Sedang Tes Jalan
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dana bagi hasil dari panas bumi yang diterima Kecamatan Pangalengan telah dialokasikan ke hampir semua desa, termasuk Desa Margamulya yang menerima sekitar Rp 400 juta.
Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Margamulya sebesar Rp 4,7 miliar, Kang DS berharap anggaran t dimanfaatkan secara maksimal melalui musyawarah desa (musdes) untuk kepentingan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi.
Ia mengingatkan kepala desa agar anggaran yang tersedia dicadangkan untuk ketahanan pangan.
Sebagai langkah konkret, Kang DS telah mendistribusikan sebanyak 23 ton beras sebagai cadangan pangan untuk Desa Margamulya.
Baca juga: Jokowi Sebut Ada 1,4 Juta Ton Cadangan Pangan hingga Akhir 2023
Meski demikian, ia mencatat bahwa secara ekonomi, Desa Margamulya masih belum optimal.
Untuk itu, Kang DS berharap program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang akan diluncurkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, guna meningkatkan kondisi ekonomi desa di masa depan.
"Jangan sampai masyarakat terjebak pada pinjaman dari bank emok, yang bisa merusak karakter masyarakat," katanya.
Kang DS juga menyosialisasikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Nasional yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Baca juga: [POPULER NASIONAL] KPK Cari Kaesang | Paus Fransiskus Pakai Innova di Jakarta
Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
"Insya Allah, kami siap untuk melanjutkan kepemimpinan dan terus mengembangkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan peningkatan APBD dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 7,51 triliun, kami berkomitmen untuk memanfaatkan dana ini demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung," jelas Kang DS.
Sebagai informasi, pagelaran seni dan budaya wayang golek tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Tata Irawan, dan para kepala dinas lingkungan Pemkab Bandung.
Selain itu, juga hadir Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pangalengan Vena Andriawan, para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta berbagai unsur lainnya.