KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, dalam menuju Indonesia Emas 2045, negara ini bergantung pada pemuda pemudi saat ini.
Terkait hal itu, dia mengimbau para pemuda yang menganggur segera menghubungi pemerintah, termasuk melalui kelurahan.
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu saat menghadiri pelaksanaan Tabligh Akbar Memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Jalan Situ Sipatahunan RW 06 Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah, Minggu (1/9/2024) malam.
Dia mempersilakan para pemuda mendaftar di Kelurahan Baleendah untuk diusulkan mengikuti pelatihan.
"Apakah itu pelatihan las, tata boga, tata rias, pelatihan bahasa Jepang, dan bahasa Korea?" katanya dalam siaran pers.
Kang DS juga mendorong para pemuda pemudi yang memiliki cita-cita ingin jadi pengusaha.
Ia berharap, orangtua yang memiliki anak menganggur dapat menyampaikan ke kelurahan.
Baca juga: Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah
"Apakah mau bekerja di pabrik atau perusahaan, atau ingin membuat perusahaan. Kalau ingin jadi pengusaha, kita sudah menyiapkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," ujarnya.
Dia berharap, program yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung agar masyarakat tidak terjerat bank emok maupun pinjaman online.
"Masyarakat harus bangkit, tidak ada kata nganggur," harapnya.
Dalam acara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia, Kang DS mengungkapkan, pengertian merdeka menurut warga pinggiran adalah pangan sandang murah serta sejahtera dan bahagia.
"Cara bahagia, khususnya untuk para pemuda dan pemudi, jangan jadi pengangguran. Bagaimana supaya tidak nganggur, ya ikhtiar,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk bisa sukses, para pemuda tidak perlu bingung karena Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung telah menyiapkan pelatihan-pelatihan.
Baca juga: Ki Pinter Bedas, Inovasi Pemkab Bandung Kendalikan Inflasi dan Referensi Harga
Lebih lanjut, Kang DS mendoakan para pemuda pemudi dapat menjadi pemimpin masa depan berkarakter dan berakhlakul karimah.
"Tegaknya suatu negara, tegaknya suatu daerah, tegaknya surau kampung, itu tergantung pada beberapa hal, di antaranya, ilmunya para ulama, makanya ada insentif guru ngaji,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pemerintah daerah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk terus bersinergi.
Kang DS menyebutkan, insentif guru ngaji di Kabupaten Bandung merupakan anggaran terbesar di Indonesia, yaitu mencapai Rp 109 miliar per tahun.
"Doanya para ulama, terasa oleh kita semua, yaitu adanya peningkatan ANggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung selama 3,4 tahun saya jadi Bupati Bandung,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, selama dia menjadi bupati, anggaran untuk insentif guru ngaji dari awalnya Rp 4,6 triliun naik menjadi Rp 7,51 triliun atau hampir Rp 3 triliun selama 3 tahun.
Baca juga: Kinerja PDAM Tirta Raharja Apik, Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia
Pada kesempatan itu, Kang DS mengungkapkan, sebelum ia dilantik menjadi Bupati Bandung, anggaran yang digelontorkan ke Kelurahan Baleendah hanya mencapai Rp 500 juta.
Kemudian, anggaran itu naik menjadi Rp 700 juta, lalu naik menjadi Rp 1,2 miliar, dan sekarang sudah mencapai Rp 3,7 miliar.
"Naiknya anggaran ke kelurahan itu, di antaranya ada Program Sinergitas Pembangunan Kelurahan Bedas (PSPKB) dan setiap RW menerima Rp 100 juta," katanya.
Kang DS sempat bertanya kepada masyarakat yang hadir apakah PSPKB perlu dilanjutkan. Masyarakat pun menjawab dengan serentak "Lanjutkan".
Adapun PSPKB bertujuan meningkatkan pembangunan di semua RW di 10 kelurahan di Kabupaten Bandung.
Baca juga: Pemkab Bandung Berikan Rp 1,3 Miliar untuk 270 Peraih Medali Fornas 2023
Selain program PSPKB, kata Bupati Bedas, Pemkab Bandung sudah memberikan bantuan Mobil Pelayanan Kelurahan Bedas (Moyan) kepada 10 kelurahan di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
"Bukan untuk inventaris Pak Lurah, tetapi untuk kebutuhan pelayanan kepada warga masyarakat di 10 kelurahan, khususnya di Kelurahan Baleendah," ujarnya.
Kang DS berharap, PSPKB maupun Moyan bermanfaat untuk masyarakat yang ada di 10 kelurahan di Kabupaten Bandung tersebut, termasuk 13 program prioritas lain dari Pemkab Bandung.
Lebih lanjut, Kang DS mengatakan, pada 27 November 2024 mendatang, pemerintah akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak.
Kabupaten Bandung memiliki dua pilihan, yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar serta memilih Bupati dan Wakil Bupati Bandung.
"Saya minta doanya. Saya siap melanjutkan kembali kepemimpinan di Kabupaten Bandung periode 2024-2029. Insyaallah program-program akan dilanjutkan dan kami tingkatkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Bandung Gelontorkan Bantuan Dana Rp 100 Juta Per RW
Kang DS optimistis, pembangunan akan terus berlanjut dan Kabupaten Bandung lebih bedas, maju, berkelanjutan untuk menuju Indonesia Emas 2045.