KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna konsisten mengimplementasikan prinsip-prinsip servant leadership selama tiga tahun menjabat.
Gaya kepemimpinan itu dia lakukan untuk membangun kualitas kepemimpinan yang inklusif dan berfokus pada pelayanan kepada masyarakat.
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu memperkenalkan konsep kepemimpinan inovatif dan inspiratif servant leadership atau kepemimpinan yang melayani atau menempatkan pelayanan sebagai fokus utama.
Dengan kata lain, seorang pemimpin yang menerapkan konsep ini bertujuan melayani dan memenuhi kebutuhan orang lain terlebih dahulu sebelum memikirkan kepentingan diri sendiri.
"Kekuasaan hanyalah milik Allah SWT. Kita hanya menerima kuasa dari Yang Maha Kuasa. Maka jabatan adalah amanah dari Allah SWT. Oleh karena itu, saya berkhidmat untuk melayani masyarakat sejauh mungkin yang saya bisa," ujarnya, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Kang DS Minta Forum Satu Data Kabupaten Bandung Tindaklanjuti Penyusunan Big Data
Kang DS menegaskan, jabatan adalah alat untuk memberikan kebermanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
“Insya Allah saya siap melanjutkan semangat perubahan untuk Bandung yang lebih Bedas," ungkapnya dalam siaran pers.
Sebagai nahkoda perahu besar bernama Kabupaten Bandung, Kang DS tidak hanya berhasil melakukan berbagai akselerasi pembangunan, tetapi juga menerapkan servant leadership di Kabupaten Bandung.
Dai tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga menjadi pelayan bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Hal itu diwujudkan dengna melakukan pendekatan humanis dan berempati kepada masyarakat dengan cara sering turun langsung ke masyarakat.
Baca juga: Dorong Penggunaan Produk Lokal di Bandung, Kang DS Gelar Bimtek Perhitungan dan Penginputan P3DN
"Pemimpin yang melayani harus mampu mendengarkan, melihat, dan merasakan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat. Itu saya lakukan hampir setiap hari sejak saya dilantik," tegasnya.
Kang DS termasuk salah satu kepala daerah yang sering turun menemui dan mendengarkan keluhan aspirasi dan harapan masyarakat.
Sejak dilantik hingga saat ini, Kang DS telah melaksanakan Jumat Keliling di 97 masjid, Rembug Bedas di 134 desa, dan Bunga Desa di 26 desa.
"Setelah saya mendengarkan keluhan, aspirasi, dan harapan masyarakat, segera saya menetapkan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," ujarnya.
Dengan implementasi gaya kepemimpinan itu, Kang DS meraih berbagai capaian pembangunan selama tiga tahun menjabat.
Baca juga: Bersahabat dengan Kang DS, Kang Haji Cucun: Kinerjanya Luar Biasa
Berbagai capaian pembangunan itu, seperti pembangunan 5 rumah sakit umum daerah (RSUD) dan 232 penghargaan tingkat nasional dan provinsi.
Kang DS juga mampu meningkatkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bandung dari Rp 4,6 triliun pada 2021, menjadi Rp 7,4 triliun pada 2023.
Selain itu, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung dari Rp 960 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,3 triliun pada 2023.
Jika dilihat dari pencapaian indikator makro, raihan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bandung pada 2023 mencapai 73.74 poin, atau meningkat 0,58 poin jika dibandingkan IPM pada 2022 sebesar 73.16 poin.
Kang DS juga berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bandung dari 6,8 persen pada 2022, menjadi 6,4 persen pada 2023.
Begitu pula dengan pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung yang mengalami penurunan dari 6,98 persen pada 2022 menjadi 6,52 persen pada 2023.
Baca juga: Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI
"Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik bagi masyarakat. Sebab, saya meyakini, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya," kata Kang DS.