KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perhitungan dan Penginputan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) ke dalam Sistem Informasi Pengadaan Daerah (SIPD) P3DN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung selama dua hari, mulai Selasa (21/11/2023) dan Rabu (22/11/2023).
Agenda tersebut dilakukan untuk mendorong penggunaan produk lokal dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan ini, bupati yang akrab dipanggil Kang DS itu mengukuhkan Tim P3DN Kabupaten Bandung.
Tim tersebut memiliki beberapa tugas penting, antara lain menyiapkan kebijakan dan pedoman penggunaan produk dalam negeri, melakukan koordinasi serta pemantauan pelaksanaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dalam kegiatan pemerintah, dan memberikan konsultasi terkait penggunaan PDN.
Kang DS menjelaskan bahwa penggunaan PDN adalah langkah signifikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat ekosistem ekonomi lokal, dan mendorong kemandirian ekonomi.
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 4,94 Persen, JK: Masih di Bawah Vietnam dan Filipina
Ia menegaskan, Pemkab Bandung memahami bahwa penggunaan PDN sebagai prioritas akan menimbulkan dampak positif, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
“Peningkatan penggunaan PDN di Kabupaten Bandung bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi lokal. Pemerintah akan terus berupaya untuk senantiasa meningkatkan daya saing yang berkelanjutan bagi para usaha lokal,” ujar Kang DS dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/11/2023).
Upaya tersebut, lanjutnya, tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru melainkan juga merangsang laju pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pada kesempatan tersebut, Kang DS memaparkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung pada 2020 sampai 2022.
Saat pandemi Covid-19 pada 2020, kata dia, laju ekonomi Kabupaten Bandung berada di angka -1,8 persen.
“Namun pada 2022, tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung naik ke angka 5,35 persen. Hal ini terjadi karena Kabupaten Bandung memiliki produk-produk andalan muatan lokal,” jelas Kang DS.
Ia berharap agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pengusaha Kabupaten Bandung dapat berinovasi sehingga produk-produk lokal dapat tampil di berbagai etalase yang diharapkan.
Baca juga: 9 Potensi Ekonomi Maritim Indonesia
Kang DS yakin potensi ekonomi lokal yang berkembang dapat memengaruhi peningkatan perekonomian daerah.
Keyakinannya terhadap potensi ekonomi lokal tercermin dari data produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bandung yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Di samping itu, tingkat pengangguran di Kabupaten Bandung juga turun pada 2022 menjadi 6,98 persen dari sebelumnya 8,38 persen pada 2021.
"Saya yakin PDRB Kabupaten Bandung bisa terus naik, pengangguran juga berkurang. Semoga kita selalu menjaga kekompakan," tutur Kang DS menutup sambutannya.
Baca juga: PDRB Sektor Pertanian Sumedang Capai 18 Persen, Bupati Dony: Terima Kasih Kementan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah menyatakan bahwa kegiatan bimtek bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri dengan menggunakan PDN, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan nilai PDN.
Sebagai informasi, acara tersebut juga diwarnai dengan penandatanganan pakta integritas P3DN serta pemberian 200 sertifikat halal dan 200 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi para pelaku UMKM dan industri lokal di Kabupaten Bandung.