NGAWI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengunjungi rumah almarhum Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Dr Radjiman Wedyodiningrat di Desa Kauman, Widodaren, Ngawi, Minggu (4/2/2018).
Dr Radjiman adalah sahabat Bung Karno. Tokoh ini pada masa kemerdekaan sempat menjabat Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Puti mengenang perjuangan salah seorang mentor politik dan sahabat Bung Karno tersebut. “Beliau tokoh penting, sahabat kakek saya, Bung Karno. Beliau punya peran luar biasa dalam sejarah Indonesia,” kata Puti.
BPUPKI adalah badan yang dibentuk untuk menggodok dasar negara Indonesia dan konstitusi UUD 1945. Pada 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidato tanpa teks, yang membahas dan menguraikan falsafah Pancasila.
Puti Guntur ditemani Bupati Ngawi Budi “Kanang” Sulistyono. Keduanya disambut 500 lebih warga masyarakat. Mereka menyambut antusias Puti Guntur.
“Bapak-bapak, para ibu, dan adik-adik harus bangga, bahwa di tempat ini pernah ditinggali tokoh penting Indonesia, Pak Radjiman. Di tempat ini, kita bisa mengenang sejarah perjalanan bangsa ini,” kata Puti.
Puti Guntur Soekarno telah tiga kali datang ke tempat itu. Ia terlibat dalam pemugaran kawasan rumah Radjiman, bersama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto pada 2008.
Puti mengaku belajar dari Presiden Jokowi yang juga pernah mengunjungi rumah Radjiman. “Memang aura rumah ini harus diserap agar semangat kebangsaan kita tidak luntur. Kita teladani dan lanjutkan perjuangan para pendahulu,” kata Puti.
Dr Radjiman dalam sidang BPUPKI melontarkan pertanyaan apa dasar negara Indonesia, ketika kelak merdeka. Bung Karno menjawab pertanyaan itu dengan menguraikan Pancasila dan menegaskannya sebagai saripati dari nilai-nilai kehidupan rakyat di nusantara ini.
“Dr Radjiman menulis bahwa Bung Karno adalah penggali dan pencetus Pancasila, yang hingga kini nilai-nilainya memandu kehidupan bangsa,” ujar Puti yang kerap diundang berseminar di luar negeri untuk membahas sejarah bangsa.
Puti berpesan kepada semua pihak untuk tidak melupakan sejarah. Ia menyebut, udara kemerdekaan yang dihirup saat ini berkat jasa perjuangan para pendahulu. Maka dari itulah, generasi penerus harus menyerap nilai-nilai dan semangat perjuangan itu.
“Adik-adik, kita yang muda-muda ini, jangan sampai melupakan sejarah,” ujar Puti di atas panggung sembari mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)