KOMPAS.com – Kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mulai meningkat di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Hal tersebut terlihat dari hasil Survei Teropong Provinsi Jawa Tengah: Kajian Sosialisasi dan Efektivitas Program Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan Litbang Kompas pada 13–18 Oktober 2025.
Dari 610 responden yang diwawancarai secara tatap muka di 29 kabupaten dan sembilan kota, 95,8 persen menilai bahwa program Pelayanan Kesehatan (Yankes) Paripurna yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng penting untuk dilanjutkan.
Sementara itu, 93,6 persen mengungkapkan ketertarikannya terhadap program kesehatan tersebut dan 77,1 persen menyatakan mengetahui program tersebut. Hasil survei ini menunjukkan bahwa kesehatan tetap menjadi kebutuhan utama warga.
Baca juga: Kematian yang Bisa Dicegah: Tantangan Sistem Kesehatan di Wilayah 3T
Program Yankes Paripurna Pemprov Jateng dilaksanakan melalui layanan Dokter Spesialis Keliling ( Speling) dengan menghadirkan dokter spesialis dari berbagai rumah sakit untuk memberikan pelayanan cek kesehatan kepada para warga desa di Jateng.
Speling bertujuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Melalui Speling, warga Jateng dapat melakukan skrining kesehatan, memanfaatkan layanan dokter spesialis, serta mendapatkan rujukan ke rumah sakit.
Hingga November 2025, Pemprov Jateng mencatat layanan Speling telah menjangkau 80.775 warga dari 790 desa/kelurahan di Provinsi Jateng.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan bahwa program yang digagasnya itu merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendekatkan dokter spesialis ke masyarakat desa.
Baca juga: Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan
Ia mengungkapkan, Speling dapat membantu menurunkan kasus stunting dan kematian ibu hamil, meningkatkan keberhasilan pengobatan tuberkulosis (TBC), menangani kasus kanker serviks lebih dini, menurunkan masalah kesehatan jiwa, dan lain sebagainya.
“Kita bisa mendeteksi TBC, stunting, ibu hamil, dan penyakit lainnya sejak awal. Jadi, secara tidak langsung ini menjadi roadmap bagi Dinas Kesehatan agar seluruh desa tersentuh pelayanan gratis,” kata Luthfi, dilansir dari laman jatengprov.go.id, Senin (22/9/2025).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar, layanan Speling menargetkan 1.278 desa dalam satu tahun, terhitung Maret 2025–2026, dengan sasaran utama adalah desa yang termasuk kategori miskin.
Ia optimistis dapat mencapai target tersebut karena Pemprov Jateng telah menggandeng 361 rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Baca juga: Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling
Lebih lanjut, Yunita menyampaikan bahwa masyarakat antusias memanfaatkan kehadiran dokter spesialis di desanya. Hal ini dibuktikan dalam survei Litbang Kompas yang mencatat 75,1 persen responden mengaku puas dengan program pelayanan kesehatan Pemprov Jateng.
Yunita menambahkan, penerima manfaat Speling bukan hanya masyarakat. Pasalnya, dokter-dokter di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) juga mendapatkan transfer ilmu dari para dokter spesialis, seperti cara membaca hasil ultrasonografi (USG) dengan tepat.
“Program Pak Gubernur ini merupakan program kolaborasi dan didorong semua kabupaten serta kota,” tegasnya.
Baca juga: Tinjau Layanan Dokter Speling di Brebes, Gubernur Jateng Tekankan Pemerataan Kesehatan
Untuk mendukung program pemerintah pusat, Pemprov Jateng mengintegrasikan layanan Speling dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG), program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng per November 2025 mencatat bahwa program CKG di Jateng telah menjangkau 12,4 juta jiwa, tertinggi secara nasional.
“Speling dan CKG di Jawa Tengah sudah 10 juta lebih masyarakat terlayani. Ini bentuk kehadiran negara, untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna sampai tingkat desa,” kata Luthfi, dilansir dari laman jatengprov.go.id, Sabtu (8/11/2025).
Baca juga: Wapres Gibran Cek CKG dan Imunisasi Siswa SD di Salatiga
Pernyataan tersebut disampaikan Luthfi saat mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan CKG di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ledok 05, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat (7/11/2025).
Capaian CKG Jateng mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yuli Farianti. Ia mengapresiasi kinerja akseleratif Pemprov Jateng dalam menyukseskan program ini.
Apresiasi lainnya datang dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jateng karena telah menjadi provinsi terbaik dalam pelaksanaan program CKG.
Baca juga: Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional
Survei Teropong Provinsi Jawa Tengah: Kajian Sosialisasi dan Efektivitas Program Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dianalisis menggunakan teknik multistage random sampling.
Adapun survei dilaksanakan melalui kuesioner face-to-face (F2F) terhadap 610 responden dengan margin of error kurang lebih 3,39 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Masyarakat umum yang menjadi sasaran survei meliputi laki-laki dan perempuan, berusia 17-60 tahun ke atas, berpendidikan dasar, menengah, dan tinggi dari kelompok sosial ekonomi bawah, menengah bawah, menengah atas, dan atas
Hasil survei secara umum menyatakan bahwa kesadaran publik terhadap program prioritas Pemprov Jateng sebesar 48,8 persen, dengan ketertarikan mencapai 72,8 persen, dan tingkat kepuasan berada pada angka 64,6 persen.
Baca juga: Pemerintah Alokasikan Anggaran Rp 2.567,9 Triliun untuk 8 Program Prioritas Tahun Depan