KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mencatat kinerja investasi yang menjanjikan di paruh pertama 2025.
Pada triwulan I-2025, total investasi yang masuk ke Jateng mencapai Rp 21,848 triliun, dengan total 20.431 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 97.550 orang.
Melihat capaian tersebut, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi semakin aktif mendorong laju investasi. Salah satunya melalui ajang tahunan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Pada 2025, CJIBF mengusung tema “ Investasi Inklusif dan Berkelanjutan dalam Mendukung Pangan dan Energi Terbarukan".
Baca juga: Sukses Gaet Investor ke Jateng, Strategi Gubernur Ahmad Luthfi Tuai Apresiasi dari Menperin
Pemilihan tema tersebut menjadi wujud komitmen Pemprov Jateng dalam menciptakan iklim investasi yang ramah lingkungan serta berdampak pada penguatan ketahanan pangan dan energi terbarukan.
Sebagai bagian dari upaya memperluas jaringan internasional, Luthfi mengundang sembilan duta besar negara sahabat untuk hadir dalam forum tersebut.
"CJIBF terus digelar agar Jateng menjadi sentral investasi dan pembangunan. Kedutaan besar negara sahabat telah mengonfirmasi kehadirannya," ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (24/7/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Luthfi seusai membahas persiapan CJIBF di ruang kerjanya, Kamis.
Baca juga: Ahmad Luthfi Tegaskan Larangan Potong Dana RTLH Jateng, Mahasiswa Diminta Awasi
Forum CJIBF akan menjadi ruang bagi Pemprov Jateng untuk memaparkan peluang investasi dari berbagai daerah di Jateng, termasuk potensi kawasan industri dan sektor unggulan setiap daerah. Kegiatan ini juga mencakup penandatanganan kerja sama bisnis.
Luthfi menegaskan, Jateng memiliki banyak keunggulan yang layak dilirik investor sebagai tempat berinvestasi.
Ia menjelaskan bahwa Jateng memiliki 11 kawasan industri yang mempermudah dan mempercepat realisasi usaha. Kawasan industri ini juga telah merambah sektor industri terbarukan, sehingga berpotensi menjadi nilai tambah bagi investor global.
Selain itu, Jateng juga memiliki lahan yang luas serta upah tenaga kerja yang kompetitif.
Baca juga: Ahmad Luthfi Sebut Kebutuhan Rumah di Jateng Masih 1,3 Juta, 17.000 RTLH Direnovasi Tahun Ini
Oleh karena itu, Luthfi membuka kesempatan bagi para investor untuk menanamkan modal sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap daerah di Jateng.
Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, setiap daerah memiliki ciri khas, mulai dari garmen, pertanian, makanan, hingga aksesoris. Ia meyakini, aspek ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Selain menggaet investor, Luthfi menyebut ajang CJIBF sekaligus menjadi langkah awal Pemprov Jateng untuk mengembangkan program sister province dengan wilayah lain.
Menurutnya, kerja sama tersebut akan saling menguntungkan kedua pihak.
Baca juga: Jabar-Jateng Sepakat Optimalkan Pembangunan Daerah Perbatasan