KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menerima dua penghargaan dalam ajang Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award 2024.
Penghargaan pertama adalah sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II.
Penghargaan kedua diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng untuk kategori Integrasi Data Pangan Inovatif melalui aplikasi Sistem Logistik Daerah (Sislogda) (sislogda.jatengprov.go.id).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam acara Bapanas Award yang berlangsung di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Merauke Berpotensi Jadi Lumbung Pangan Nasional?
“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi Pemprov Jateng dalam mengelola pangan di wilayahnya, terutama untuk masyarakat,” kata Nana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/7/2024).
Ia menambahkan bahwa Pemprov Jateng akan terus melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Jateng.
Dalam acara tersebut, Provinsi Jateng juga menerima satu unit mobil yang akan digunakan untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Tak hanya itu, provinsi tersebut turut menerima bantuan sarana dan prasarana untuk penguatan logistik pangan guna menyimpan bahan pangan yang mudah rusak.
Baca juga: Warung Nasi di Palembang Bingung Tawarkan Menu Rp 7.500 Saat Harga Bahan Pangan Naik
Nana menjelaskan bahwa program GPM telah dilaksanakan secara massif di 35 kabupaten dan kota di Jateng melalui sinergi dengan berbagai instansi.
Hingga Juli 2024, program tersebut telah dilaksanakan sebanyak 808 kali dengan omzet mencapai Rp 39,7 miliar, meningkat dari 2023 yang mencapai 553 kali dengan omzet Rp 35,59 miliar.
“Kami akan terus mengelola agar ketersediaan pangan di Jateng tetap aman,” tutur Nana.
Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, termasuk pemantauan rutin di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.
Baca juga: Sempat Didatangi Anies, Pedagang Ingin Minta Renovasi Pasar Cempaka Putih jika Bertemu Lagi
Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga secara aktif mengawasi fluktuasi harga pangan.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, stok pangan di kabupaten dan kota wilayah Jateng umumnya cukup dan bahkan surplus.
Proyeksi ketersediaan beras untuk 2024 mencapai 6.185.220 ton, sedangkan kebutuhan beras hanya 4.060.888 ton, sehingga mengalami surplus sebesar 2.124.331 ton.
Untuk menstabilkan harga pangan, Pemprov Jateng bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik desa (BUMD), badan usaha milik petani (BUMP), gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kelompok tani (poktan), asosiasi, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), serta pelaku usaha lainnya.
Baca juga: Masih Banyak Pelaku Usaha Belum Menggunakan QRIS, Apa Kendalanya?
Selain itu, Pemprov Jateng melaksanakan program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) yang membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga konsumen dapat memperoleh harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan aksesibilitas pangan bagi masyarakat. Program ini bekerja sama dengan kios masyarakat dan kios pemerintah desa (BUMDes).
Lokasi yang diprioritaskan untuk program tersebut adalah desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan, dan daerah yang dipantau inflasinya. Bahan pangan yang difasilitasi meliputi beras dan telur.
Hingga saat ini, program tersebut telah memfasilitasi 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten dan kota, dengan realisasi penyerapan beras mencapai 411.675 kilogram (kg) dan telur sebanyak 70.430 kg.
Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Bulog Pastikan Tak Ada Tambahan Beras Impor
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bapanas RI Arief Prasetyo Hadi mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi untuk daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta untuk asosiasi yang aktif di bidang pangan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara semua stakeholder di bidang pangan.
“Dengan Bapanas Awards 2024, kami ingin terhubung dengan seluruh stakeholder di bidang pangan,” kata Arief.