KOMPAS.com – Bus Transjateng bukan hanya memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi penumpang dengan tarif yang sangat murah, tetapi juga memberikan kualitas kerja terhadap karyawan.
Hal itu disampaikan Sutarko, mantan sopir angkutan kota (angkot), yang kini menjadi pramudi Bus Transjateng rute Purwokerto-Purbalingga.
Pria berusia 45 tahun itu menceritakan bahwa ia telah berpengalaman menjadi sopir angkutan umum selama 18 tahun. Namun, selama itu, pendapatan sebagai sopir hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
“Awal mula saya kerja di Koperades 8 tahun dan angkutan kota 10 tahun. Terus ada pendaftaran di sini (Transjateng) saya ikut daftar, dan Alhamdulillah diterima,” ujar Sutarko dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (22/7/2022).
Ia mengatakan, alasan utama untuk memilih bekerja di Transjateng karena adanya gaji tetap bulanan yang diterimanya. Kondisi itu berbeda saat dirinya menjadi sopir angkutan umum yang mengharuskannya kejar setoran dan lain sebagainya.
“Soalnya nomor satu ada gaji tetap. Kalau di angkutan kota itu cari sendiri, kejar setoran, buat beli bensin dan lalu ada sisa berapa baru buat itu sendiri,” paparnya.
Baca juga: Jateng Raih Green Leadership Nirwasita Tantra 2021, Ganjar: Ini untuk Pelaku dan Aktivis Lingkungan
Menurutnya, bekerja di Transjateng sangatlah nyaman karena bisa fokus mengemudi. Sebab, di Transjateng sudah termanejemen dengan baik persoalan seperti perawatan mesin, surat-surat kendaraan, hingga kendala di lapangan.
“Kalau ada troubel di jalan ada tim yang siap, tinggal telpon. Dan saya bisa fokus nyopir. Kalau ada kendala, ada tim sendiri yang menangani saya tinggal jalan,” lanjut warga Tambaksogra, Sumbang, Banyumas.
Selain itu, kata dia, bekerja di Transjateng mendapat jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan dan jaminan hari tua.
“Kalau dibandingkan dengan pekerjaan yang dulu ya Jauh. Di sini ada BPJS ketenagakerjaan, kesehatan. Waktu di angkot tidak ada, kan mandiri. Di sini juga ada jaminan hari tua,” imbuhnya.
Sutarko pun mengakui jika pendapatannya kali ini lebih banyak ketimbang saat masih sopir angkutan kota.
“Alhamdulillah lebih banyak yang ini, dulu paling berapa dan juga sepi. Di sini makmur tercukupi. Lebih mudah. Pendaftarannya juga transparan, saya daftar sendiri, kebetulan dengar ada lowongan, tidak ada orang dalam, transparan. Bagus banget, ada program begini bagus banget membantu masyarakat,” tandasnya.
Baca juga: BRT Trans Semarang Koridor Terminal Mangkang-Simpang 5 Akan Beroperasi hingga Malam
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa program Bus Rapid Transit (BRT) yang digagas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sangat bagus untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan akses transportasi.