Ganjar Tangani Pandemi di Jateng Lewat "Rembug Desa", Epidemolog: Ini Bagus

Kompas.com - 19/07/2021, 17:23 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat melaksanakan rapat perdana Rembug Desa pada Senin (19/7/2021) bersama sejumlah 227 lurah dan kepala desa sekabupaten Banjarnegara.DOK. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat melaksanakan rapat perdana Rembug Desa pada Senin (19/7/2021) bersama sejumlah 227 lurah dan kepala desa sekabupaten Banjarnegara.

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo melibatkan seluruh lurah atau kepala desa ( kades) untuk menangani pandemi Covid-19 melalui program Rembug Desa.

Sejumlah pihak menilai, cara Ganjar dalam mengajak “rembugan” (berbincang) seluruh lurah dan kades demi memastikan penanganan Covid-19 di level paling bawah layak diapresiasi.

“Ini bagus, saya baru dengar ini, ada lurah atau kades yang dilibatkan. Konsepnya kan memang harus melibatkan masyarakat umum. Pemerintah hanya fasilitator saja. Kalau masyarakat tidak terlibat, tentu penanganan tidak berjalan dengan baik,” tutur Epidemolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Ari Udijono.

Ari mengatakan, Rembug Desa merupakan penguatan dari program berbasis masyarakat yang sebelumnya sudah dibuat Ganjar, yaitu Jogo Tonggo. Dengan begitu, hasilnya akan semakin bagus.

Baca juga: Ganjar Minta Warga Jateng Shalat Idul Adha di Rumah Masing-masing

“Langkah-langkah baik di masyarakat itu sudah berjalan sampai saat ini. Memang harus ada sosok tokoh yang jadi panutan, bahwa ini lho kita harus berjalan bersama-sama melawan pandemi. Sebab kalau tidak, kita tidak akan bisa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (19/7/2021).

Menurut Ari, desa adalah garda terdepan dalam penanganan pandemi. Untuk itu, Rembug Desa menjadi sangat penting sebagai sarana komunikasi dari bawah ke atas.

“Di desa itu banyak persoalan, misalnya soal stigma negatif, itu juga masih ada. Ada masyarakat yang belum berani ngomong kalau saya terpapar, saya harus diisolasi dan tetangga-tetangga membantu,” jelas Ari.

Melalui Rembug Desa, Ari optimis kader desa dapat kembali digerakkan. Sebab, keterlibatan desa sangat penting untuk memastikan masyarakat aman dan menyukseskan edukasi serta sosialisasi Covid-19 kepada masyarakat.

Baca juga: Merasa Tak Kerja karena Isoman, Ketua DPRD Jateng Sumbangkan Gaji untuk Warga Terdampak Pandemi

Ari mengatakan, ketika seluruh kader desa digerakkan, maka kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan (prokes) dapat terwujud.

Senada dengan Ari, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng Djoko Handojo juga mendukung dan mengapresiasi program Rembug Desa.

“Setuju sekali. Kami siap mendukung penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam penanganan pandemi. Kami bangga dengan setiap usaha yang dilakukan pak Ganjar dalam penanganan pandemi,” kata Djoko.

Ia pun menganalogikan strategi Gubernur Jateng melalui Rembug Desa tersebut dengan kisah perjuangan Jenderal Besar Soedirman.

“Panglima Soedirman selalu berkomunikasi dengan pasukannya. Bahkan prajurit-prajurit biasa juga diajak komunikasi. Dan mereka bangga mendapat perintah langsung dari Panglima Soedirman. Demikian juga para kades, bisa berdialog langsung dengan pimpinan tertinggi di wilayahnya itu sebuah kebanggaan,” paparnya.

Baca juga: Ada 4 Formasi CPNS Pemprov Jateng yang Masih Nihil Peminat

Selain itu, menurut Djoko, dengan Rembug Desa, para lurah dan kades akan bekerja optimal, karena perintah yang diberikan Gubernur Jateng akan dilaksanakan sesuai situasi daerah masing-masing.

Tentang program Rembug Desa

Rembug Desa merupakan strategi terbaru Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam melawan gempuran Covid-19 di Jateng khususnya varian Delta.

Program tersebut dilakukan dengan cara mendayagunakan entitas desa, dengan dilatarbelakangi pemikiran bahwa desa, segenap masyarakat dan aparaturnya, merupakan garda terdepan dalam perlawanan pandemi.

Apalagi, perlawanan pandemi di kota sudah tidak mampu lagi membendung serangan virus Covid-19 varian Delta. Hal ini memicu Ganjar untuk memaksimalkan perlawanan gerilya dari desa.

Baca juga: Warga Graha Muria, Kudus Terapkan “Jogo Tonggo”, Ganjar Akui Terkesan

Melalui Rembug Desa, Ganjar ingin menyaring informasi faktual yang ada di lapangan, termasuk mendengar keluhan atau kendala yang dihadapi desa dalam penanganan pandemi.

Selain itu, melalui program tersebut pula, Ganjar dapat memberikan arahan secara langsung dan menyerap contoh baik yang telah dilakukan beberapa desa agar ditiru daerah lainnya.

Besar kemungkinan, rapat secara langsung antara Gubernur dengan Kepala Desa terkait pandemi menjadi agenda pertama yang dilakukan di Indonesia.

Adapun rapat Rembug Desa dilaksanakan setiap hari secara daring dan bergiliran untuk setiap kabupaten atau kota.

Ganjar memulai rapat perdana Rembug Desa pada Senin (19/7/2021) bersama sejumlah 227 lurah dan kepala desa sekabupaten Banjarnegara.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Jateng Gayeng
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Jateng Gayeng
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jateng Gayeng
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Jateng Gayeng
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Jateng Gayeng
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Jateng Gayeng
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Jateng Gayeng
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Jateng Gayeng
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Jateng Gayeng
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Jateng Gayeng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke