Di Hadapan Menteri PPN/Bappenas, Ganjar Usulkan 2 Program Prioritas

Kompas.com - 24/02/2021, 19:42 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan dua program prioritas kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa

“Pertama, pengembangan kawasan Borobudur sebagai destinasi 10 Bali baru di Indonesia. Saya usulkan dengan total anggaran Rp 1,72 triliun,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (24/2/2021).

Prioritas kedua, lanjut Ganjar, adalah sektor rumah tidak layak huni (RTLH) dengan total anggaran Rp 1,4 triliun. Hal ini guna mendukung pengentasan kemiskinan di Jateng.

Usulan tersebut disampaikan Ganjar pada Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi (rakoor) usulan program prioritas nasional, Rabu.

Baca juga: Kemendagri Minta Daerah Susun RKPD Selaras RKP Nasional Terkait Pemulihan Ekonomi

Tujuan dari usulan program prioritas nasional adalah untuk mendukung major project Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022.

Selain Ganjar, sejumlah gubernur turut mengusulkan program pembangunan prioritas di daerahnya masing-masing.

“Namun, tidak semua program prioritas kami usulkan ke pusat. Sebab, beberapa program akan kami tangani sendiri,” ucapnya.

Adapun program prioritas yang akan ditangani Ganjar, di antaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan industri. Hal ini termasuk pemenuhan sarana prasarana, pembangunan jalur penghubung antara utara dan selatan Jateng.

Baca juga: Bappenas: Pembangunan Infrastruktur Dorong Pemulihan Ekonomi Jateng dan DIY

Sementara itu, untuk program lainnya adalah penurunan kemiskinan, pengangguran, aspek lingkungan, dan masih banyak lagi.

Penanganan banjir di Jalur Pantura

Sebelumnya, Ganjar telah mengusulkan penanganan banjir di jalur pantura Jateng sebagai usulan prioritas nasional.

Ia mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp 3,19 triliun untuk penanganan banjir dan rob di pesisir Jateng, mulai dari Pekalongan hingga Pati.

“Meski ada banyak project strategis yang ingin kami dorong. Namun, saya ingin prioritaskan penanganan banjir di pantura. Sebab, ini yang paling penting dan harus segera diselesaikan,” kata Ganjar.

Baca juga: Pantura Jateng Darurat Rob, Ganjar: Bupati/Wali kota Bantu Masyarakat Dulu

Tak hanya penanganan banjir, anggaran tersebut akan digunakan pula untuk peningkatan sarana dan prasarana kawasan industri di sekitar pantura.

“Terdapat dua hal yang harus diselesaikan. Pertama soal infrastruktur, dan kedua adalah menangani banjir pantura,” ujar Ganjar.

Pasalnya, sambung dia, ada pengamat mengatakan bahwa kondisi banjir di pantura cukup berbahaya. Terlebih, di Pekalongan harus cepat ditangani agar tidak tenggelam

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, selain Pekalongan, wilayah yang harus mendapat perhatian adalah Semarang dan Demak.

Baca juga: Titik-titik Rawan Macet di Pantura Jateng yang Perlu Diwaspadai

Menurutnya, lokasi-lokasi itu butuh penanganan yang sifatnya khusus. Meskipun, ia menyadari tidak boleh mengesampingkan wilayah lain.

"Wilayah lain sebenarnya kami siapkan di level daerah. Akan tetapi, karena ini berurusan dengan pusat, maka kami butuh bantuan penanganan di wilayah-wilayah rawan banjir tersebut," jelas Ganjar.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, penanganan banjir yang diusulkan sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Sementara itu, terkait usulan-usulan program prioritas daerah akan ditindaklanjuti di tingkat pusat.

Baca juga: Ganjar Pastikan Jalur Pantura Jateng Aman Dilewati Pemudik

Bersama kementerian terkait, Suharso akan mendiskusikan usulan-usulan tersebut lebih lanjut.

"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, kami bisa tajamkan programnya agar semakin inline antara pusat dan daerah,” ucapnya.

 

Terkini Lainnya
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com