KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan dua program prioritas kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa
“Pertama, pengembangan kawasan Borobudur sebagai destinasi 10 Bali baru di Indonesia. Saya usulkan dengan total anggaran Rp 1,72 triliun,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (24/2/2021).
Prioritas kedua, lanjut Ganjar, adalah sektor rumah tidak layak huni (RTLH) dengan total anggaran Rp 1,4 triliun. Hal ini guna mendukung pengentasan kemiskinan di Jateng.
Usulan tersebut disampaikan Ganjar pada Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi (rakoor) usulan program prioritas nasional, Rabu.
Baca juga: Kemendagri Minta Daerah Susun RKPD Selaras RKP Nasional Terkait Pemulihan Ekonomi
Tujuan dari usulan program prioritas nasional adalah untuk mendukung major project Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022.
Selain Ganjar, sejumlah gubernur turut mengusulkan program pembangunan prioritas di daerahnya masing-masing.
“Namun, tidak semua program prioritas kami usulkan ke pusat. Sebab, beberapa program akan kami tangani sendiri,” ucapnya.
Adapun program prioritas yang akan ditangani Ganjar, di antaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan industri. Hal ini termasuk pemenuhan sarana prasarana, pembangunan jalur penghubung antara utara dan selatan Jateng.
Baca juga: Bappenas: Pembangunan Infrastruktur Dorong Pemulihan Ekonomi Jateng dan DIY
Sementara itu, untuk program lainnya adalah penurunan kemiskinan, pengangguran, aspek lingkungan, dan masih banyak lagi.
Sebelumnya, Ganjar telah mengusulkan penanganan banjir di jalur pantura Jateng sebagai usulan prioritas nasional.
Ia mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp 3,19 triliun untuk penanganan banjir dan rob di pesisir Jateng, mulai dari Pekalongan hingga Pati.
“Meski ada banyak project strategis yang ingin kami dorong. Namun, saya ingin prioritaskan penanganan banjir di pantura. Sebab, ini yang paling penting dan harus segera diselesaikan,” kata Ganjar.
Baca juga: Pantura Jateng Darurat Rob, Ganjar: Bupati/Wali kota Bantu Masyarakat Dulu
Tak hanya penanganan banjir, anggaran tersebut akan digunakan pula untuk peningkatan sarana dan prasarana kawasan industri di sekitar pantura.
“Terdapat dua hal yang harus diselesaikan. Pertama soal infrastruktur, dan kedua adalah menangani banjir pantura,” ujar Ganjar.
Pasalnya, sambung dia, ada pengamat mengatakan bahwa kondisi banjir di pantura cukup berbahaya. Terlebih, di Pekalongan harus cepat ditangani agar tidak tenggelam
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, selain Pekalongan, wilayah yang harus mendapat perhatian adalah Semarang dan Demak.
Baca juga: Titik-titik Rawan Macet di Pantura Jateng yang Perlu Diwaspadai
Menurutnya, lokasi-lokasi itu butuh penanganan yang sifatnya khusus. Meskipun, ia menyadari tidak boleh mengesampingkan wilayah lain.
"Wilayah lain sebenarnya kami siapkan di level daerah. Akan tetapi, karena ini berurusan dengan pusat, maka kami butuh bantuan penanganan di wilayah-wilayah rawan banjir tersebut," jelas Ganjar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, penanganan banjir yang diusulkan sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Sementara itu, terkait usulan-usulan program prioritas daerah akan ditindaklanjuti di tingkat pusat.
Baca juga: Ganjar Pastikan Jalur Pantura Jateng Aman Dilewati Pemudik
Bersama kementerian terkait, Suharso akan mendiskusikan usulan-usulan tersebut lebih lanjut.
"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, kami bisa tajamkan programnya agar semakin inline antara pusat dan daerah,” ucapnya.