KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tidak menghentikan pelayanan publik di masa pandemi Covid-19.
Meski dalam kondisi pandemi, kata Ganjar, pihaknya tetap menyelenggarakan inovasi pelayanan publik tahun 2020.
Menurut Ganjar, banyak pihak yang antusias dengan kompetisi tersebut. Tercatat, ada lebih dari 200 proposal pelayanan publik yang telah didaftarkan.
"Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya. Memang benar, di tengah pandemi banyak orang tidak peduli pada perbaikan layanan publik. Namun di Jateng, hal itu tidak terjadi," katanya.
Ganjar mengatakan itu dalam pemberian penghargaan Top 10 kompetisi inovasi pelayanan publik di ruang rapat Gedung A Lantai 2 Kompleks Pemprov Jateng, Kamis (4/2/2021).
“Buktinya, hari ini banyak inovasi yang dilakukan oleh kabupaten/kota maupun instansi di lingkungan Pemprov Jateng,” ujarnya seperti keterangan tertulisnya.
Baca juga: Vaksinasi Dipercepat, Pemprov Jateng Targetkan Tahap Pertama Rampung 25 Januari
Inovasi itu dibuat untuk merespon permasalahan masyarakat yang pelik, kemudian dibuatkan sistem inovasi agar semuanya menjadi mudah.
"Ini menurut saya menjadi sesuatu yang penting, karena inovasi-inovasi yang dikeluarkan semuanya menarik dan menjawab permasalahan publik,” ungkapnya.
Adapun, 200 proposal inovasi pelayanan publik kemudian dipilih yang terbaik. Akhirnya, Top 10 inovasi pelayanan publik ditemukan dan mendapat penghargaan dari Ganjar.
Penerima 10 Top Inovasi Pelayanan Publik tersebut, di antaranya dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono, dua instansi Pemprov Jateng, Kota Semarang, Kapubaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, dan Kota Magelang.
RSUD Margono menerima tiga penghargaan, yakni electronic validation cara cepat dan akurat jamin lancarkan klaim BPJS (eVa-Centil), kasa berbuntut percepat operasi kraniotomi pasien (Kabut Cepat Sirna), dan dokumen belanja pengadaan barang/jasa terintegrasi (Dobel Baja).
Baca juga: Ganjar: Ada Pelaku Pariwisata yang Tidak Setuju dengan Jateng di Rumah Saja
Lalu, dua instansi Pemprov Jateng juga mendapat penghargaan, yakni inovasi Jateng Gayeng ndandani omah bareng (Jagani Omah Bareng Arum) melalui aplikasi SIMPERUM dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Lamar Pacar Online Langsung Sah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Untuk kategori pemerintah daerah, Kota Semarang mendapat dua penghargaan, yakni inovasi sayangi dampingi ibu anak Kota Semarang (Sanpiisan) dari Dinas Kesehatan dan Semarisk dari BPBD Kota Semarang.
Sementara itu, Kabupaten Klaten mendapat penghargaan untuk inovasi titip berkas arsip digitalku (Titip Bandaku), Wonogiri dengan aplikasi Telunjuk Sakti guna pengurusan dokumen kependudukan, dan Kota Magelang mendapat penghargaan untuk inovasi berjudul Magelang Cerdas, yaitu aplikasi untuk mendapatkan informasi dengan sekali sentuh.
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Batang: Rakyat Butuh Makan...
"Inilah semangat yang menurut saya tidak pernah lelah. Ketika harus berpikir persoalan banyak yang dialami masyarakat, mereka menyederhanakannya dengan membuat sistem dan inovasi,” ujar Ganjar.
Dia menyebut, dengan kerja sistem dan inovasi itu, maka pelayanan masyarakat bisa berjalan dengan baik.
Turut hadir sejumlah kepala daerah hadir pada pemberian penghargaan itu, di antaranya dari Klaten, Kota Semarang, Kota Magelang, dan Wonogiri.