KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, penambahan pasien sembuh Covid-19 di wilayahnya itu adalah dinamika yang belum selesai.
“Maksudnya, kalau semua menginput datanya dengan akurat dan benar, maka nanti akan terbaca performance apakah baik atau buruk,” ujar Ganjar.
Pernyataan itu ia sampaikan usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (1/12/2020).
Kepada petugas medis di Jateng, Ganjar mengatakan, tak perlu takut. Sebab, tindakan yang mereka lakukan sudah benar.
Baca juga: Luhut: Pak Ganjar Pranowo Tolong Segera Perbanyak Fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat
"Maka dari itu, kalau hasilnya bagus ya alhamdulillah. Cuma, kalau datanya beda dan njeglek (turun) seperti itu, ya ini akan berpengaruh," kata Ganjar, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (02/12/2020).
Perbaikan data, lanjut dia, sangat penting dalam penilaian masyarakat sekaligus dalam pengambilan kebijakan. Jika memang jelek, maka harus ada upaya memperbaiki.
"Tapi kan kami enggak. Kami sudah kerja keras, kepolisian sudah turun masa terus jelek ada apa. Berarti ada yang keliru. Maka, kami sedang terus mengkonsolidasikan ini," jelas Ganjar.
Ganjar juga tak menampik, banyaknya angka kesembuhan itu berkorelasi dengan tingginya tes polymerase chain reaction (PCR) di Jateng. Menurutnya, semakin tinggi pengetesan, maka semakin cepat terdeteksi.
Baca juga: Ganjar Ungkap 2 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng
"Dengan begitu, maka bisa segera ditangani dan kemudian sembuh. Performance-nya pasti akan bagus, kecuali kami nggak mau ngetes. Maka, performance-nya terlihat bagus tapi bahaya," ujarnya.
Oleh karenanya, Ganjar menyampaikan pada seluruh jajarannya agar tidak terpengaruh dengan bullying, cacian dan lainnya. Namun, tetap lakukan tes terus-menerus dan tidak boleh berhenti.
"Jangan berhenti, terus di tes. Yakinlah bahwa keselamatan itu penting. Soal kami dimarahi orang, itu biasa. Asalkan, tetap melakukan tes,” ujarnya.
Sebab, kata Ganjar, tes di Jateng sudah tertinggi kedua se-Indonesia, dibanding daerah lain yang penduduknya besar.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pusat per 30 November, Jateng menempati posisi pertama tingkat kesembuhan harian. Tercatat, sebanyak 1.289 pasien telah sembuh.
Dengan penambahan tersebut, maka kumulatif kesembuhan di Jateng bertambah menjadi 39.570 kasus. Padahal, sehari sebelumnya, angka kesembuhan di provinsi ini naik sebanyak 760 kasus.
Di posisi kedua ada Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dengan angka kesembuhan menjadi 915 kasus, sehingga kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 123.984 kasus.
Diikuti Jawa Barat (Jabar) di posisi ketiga, yang menambahkan pasien sembuh sebanyak 703 kasus dan kumulatifnya mencapai 45.049 kasus.
Sementara itu, Jawa Timur (Jatim) menempati urutan keempat dengan kesembuhan harian sebanyak 319 pasien. Namun, untuk kumulatifnya masih kedua tertinggi mencapai 54.490 kasus.
Selain penambahan angka kesembuhan, ada pula penambahan pasien terkonfirmasi positif.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Terpapar Covid-19, Ganjar: Saya Doakan Lekas Sembuh
Tercatat pada 30 November 2020, Jateng menambahkan pasien positif Covid-19 sebanyak 899 kasus.
Namun, secara jumlah kumulatifnya, provinsi ini masih berada di urutan ketiga Nasional dengan 55.896 kasus.
Jumlah penambahan ini, masih jauh dari DKI Jakarta yang pada 30 November bertambah sebanyak 1.099 kasus, sedangkan kumulatifnya masih yang tertinggi, yaitu 136.861 kasus.
Sementara itu, pada kasus pasien meninggal harian, Jateng menjadi kedua terbanyak karena bertambah sekitar 23 kasus. Untuk kumulatifnya, Jateng berada pada urutan ketiga sejumlah 2.363 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di 6 Daerah di Jateng Tinggi, Ganjar: Semua Daerah Hati-hati
Urutan pertama dipegang Jatim dengan menambahkan pasien meninggal sebanyak 32 kasus. Total kumulatif kematiannya pun masih yang tertinggi sebanyak 4.407 kasus
Di Indonesia sendiri, kesembuhan pasien dari Covid-19 setiap hari terus bertambah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 30 November 2020, jumlah pasien sembuh melampaui penambahan pasien terkonfirmasi positif.
Diketahui jumlah pasien sembuh telah bertambah sebanyak 4.725 orang.
Baca juga: Ganjar Minta Sekolah yang Jadi Klaster Covid-19 Ditutup
Penambahan harian ini terus meningkatkan jumlah kesembuhan kumulatif menjadi 450.518 orang atau 83,6 persen.