KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan delapan bangunan publik pascagempa di Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala), Rabu (29/1/2020).
Bangunan yang Ganjar resmikan berupa sekolah, masjid, dan panti asuhan untuk membantu korban gempa yang terjadi 2018 silam.
Menurut dia, latar belakang bantuan pembangunan fasilitas publik itu adalah rasa persaudaraan untuk saling membantu.
“Apakah Jateng provinsi kaya? Tidak. Duitnya banyak? Tidak juga. Tapi kami sedang belajar kaya hati. Tangan butuh bergandengan. Bukan mencaci, bukan menyalahkan, tetapi saling membantu,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis.
Penyataan itu ia sampaikan saat meresmikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Biromaru, Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pembangunan delapan bangunan publik tersebut berasal dari donasi masyarakat melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng yang terkumpul sejumlah Rp 3,6 miliar.
Menurut Ketua PMI Jateng Imam Triyanto, bantuan itu meliputi delapan bangunan sekolah, panti asuhan, dan masjid.
Sebanyak lima bangunan didirikan di Sigi, yakni MTs Alkhairaat Biromaru, TK Harapan Bangsa, TK Al Amanah, Masjid Tarbiyatul Qur’an Sigi Biromaru, dan Masjid Rahmatullah Lonja Tanambulava.
Baca juga: Tahun Depan, Ganjar Targetkan Semua Daerah di Jateng Miliki Mal Pelayanan Publik
Di Palu, bantuan diwujudkan untuk pembangunan Panti Asuhan Al Insan Petobo Palu Selatan dan SD Nurul Islam Lambara Taweli.
Sementara itu, MI Nahdlatul Khairaat dibangun di Desa Labuan Lelea, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar menceritakan pengalamannya saat melihat langsung bagaimana dahsyatnya bencana di Pasigala.
“Kami selalu ingat kerusakan di bumi karena ulah manusia,” kata Ganjar.
Ia pun berpesan agar para kepala daerah harus mampu mengendalikan lingkungan, tata ruang, dan Analisis dampak lingkungan (Amdal), termasuk kearifan lokal.
Ganjar juga berpesan agar ada pelatihan tanggap bencana sejak dini agar ketika bencana kembali terjadi, mereka telah terlatih untuk menyelamatkan diri dan sesamanya dengan cepat.
Baca juga: Ganjar Kritisi Rencana Hapus Honorer: Kita Kekurangan Pegawai
“Di Amerika dan Jepang, pelatihan tanggap bencana itu cukup dua kali setahun. Padahal di Jepang, tiap hari terjadi bencana. Jadi ini penting agar anak-anak terlatih cepat menyelamatkan diri kalau terjadi bencana,” kata Gubernur Jateng.
Sementara itu, Bupati Sigi Mohamad Irwan mengapresiasi bantuan yang diberikan Ganjar dan seluruh warga Jateng.
“Butuh Rp 11 triliun untuk membangun kembali semuanya. Tanpa bantuan dari pihak luar, kami tidak bisa recovery dengan cepat,” kata Irwan.
Sekretaris PP Alkhairat Ridwan Yalidjama juga turut mengapresiasi Ganjar yang membantu berdirinya sekolah, masjid, dan pendidikan Al-qur’an.
Baca juga: Ganjar Ingin Eks Keraton Agung Sejagat Jadi Desa Wisata
“Yang utama memang ilmu dan akhlak. Maka sudah tepatlah kalau bantuan ini dikhususkan untuk pembangunan sekolah, masjid, dan pendidikan Al-qur’an. Saya berterimakasih bapak gubernur,” kata dia.